Selasa, 24 Januari 2012

Diluar Kebiasaan

Ini cuma gagasan dan ide tertulis saja, jadi sobat blogger boleh mengomentari atau berpendapat apa saja....

Waktu itu gw ngeliat temen gue yang bawa formulir organisasi luar negeri. Sebuah Organisasi untuk melatih kepemimpinan dan pengalaman generasi muda. Banyak banget kegiatan yang diadain, bahkan sampai pertukaran pelajar keluar negeri.
Hebat ..
Sempet ada pikiran kalo dia hanya pengen ikut kegiatan luar negerinya aja, kenapa bisa mikir gitu? Soalnya dia di kegiatan yang terdekat aja (HMJ) apatis, ga peduli, ga ikut, dan yaaaa semacam masa bodoh lah.

Sekilas gue liat formulir yang dia bawa. Hmmm, abis inget-inget nama organisasi itu gue coba search di mbah guugel. Dan ... yap ketemu! Gue baca profil singkatnya dan disitu ada tombol "Join Here" lalu gue klik dan ...
Daftar juga .. hehhee
Gue berusaha berpikir diluar kebiasaan yang ada. Berpikir lebih terbuka, lebih adil, dan tidak fanatik dengan satu golongan. Bukan berarti ga punya identitas, karena identitas gue adalah diri gue sendiri, bukan golongan yang gue ikut, bukan aliran yang gue ambil. Gue Restu, dan gue muslim. Itu identitas gue, karena semakin kita fanatis dengan satu golongan, terlalu merasa memiliki, maka pikiran kita akan tertutup. Kita hanya melihat kemajuan, kebaikan, hanya dari sudut pandang ke-fanatisan kita, bukan objektiv. Pengalaman sendiri sih.

Akhirnya gue berusaha menarik hipotesis sendiri "Apapun, bagaimanapun, dan dimanapun diri kita, kontributiflah ... berkaryalah... berbuatlah sebaik mungkin, sesuai kapasitas diri dan jadilah diri kita yang terbaik, bukan untuk orang lain, tapi untuk diri sendiri"

Gue sadar gue udah mulai fanatik dengan satu golongan, gue berusaha berjalan ditengah dan berjalan dengan arah dari diri sendiri. Bukan atas arahan orang lain. Untuk kehidupan, diri kita yang menentukan arah dan tujuan, tapi untuk masalah ilmu, kita harus mematuhi arahan dari pembimbing kita. So .. bukan keras kepala yang membatu, tapi independen yang terbuka dan mendengar setiap gagasan yang "penting".

Think outside the box. Orang itu bermimpi dari apa yang dia ketahui. Kalo yang dia ketahui hanya hal-hal kecil, hal-hal sampah, hal-hal ga penting, yaaa gak akan jauh-jauh, yang dia mimpikan juga hal-hal kecil juga. Liat orang-orang yang sangat fanatik dengan salah satu klub atau grup. Yang dia impikan pasti sekitar nonton, jumpa fans, dan kegiatan yang berkaitan dengan klub/grup nya itu. Boleh saja kita nge-fans ama grup atau klub, tapi kalo berlebihan yaa lebih baik dipikirkan dengan bijak lah.. Kalo fans kita malah mendorong kita untuk berbuat dan berkarya yang lebih baik .. naahh ga ada salahnya kan ... tapi kalo kita malah kelamaan berdiam diri dengan menonton mereka, kapan kita bisa bangkit? kita punya bakat dan kemampuan yang hebat. Setiap individu punya kemampuan yang keren, asal kita meyakini, kita bisa koq sejajar dengan mereka yang kita kagumi, jangan kagum ama orang terus lupa ama kemampuan diri. Jadiin mereka motivasi buat berdiri, berkarya untuk menjadi mandiri, jangan lupa ibadah, untuk menggapai ridho ilahi ...

Balik ke outside the box ....

Diluar kebiasaan. Ini sebenernya gue ambil dari banyak fenomena anak muda yang masih berpikir abis kuliah jadi PNS. PNS? Emang gak salah sih bekerja sebagai pegawai negeri sipil, tapi coba lihat .. sekarang zaman sudah berubah sobb! Lahan mencari uang bukan lagi hanya dari kepegawaian ... sekarang zaman sudah bergerak maju... bukan rezim Soeharto lagi. Sekarang orang yang bisa musik sudah bisa dengan mudah ber-expresi lewat media internet. Penulis muda sudah bisa menerbitkan buku melalui online publishing. Para pengusaha sudah bisa menjajakan produk melalui E-commerce dengan internet. Contoh mereka yang sukses sudah banyak, tanpa harus menjadi PNS banyak kok orang kaya yang ga jadi PNS. Kalo PNS katanya lebih terjamin, pengusaha yang penghasilannya lebih dari 20 juta perbulan apa gak lebih terjamin? Ketika sakit, rumah sakit umum banyak diisi oleh pegawai yang pake Askes, gimana mau bayar dokter spesialis handal? milih ruangan saja ditentukan oleh asuransi pegawai ... kalo pengusaha? Terbang bulak-balik ke luar negeri santai aja ... iya gak??

Tapi emang siapa sih yang mengharapkan sakit? Memang kita gak bekerja buat kita sakit, tapi saat muda sekarang, kita bisa menentukan ASURANSI macam apakah yang kita inginkan nanti? #buatjaga-jagakan?

Masa depan (katanya) ditentukan oleh gimana kita saat ini, gimana kita saat ini katanya ditentukan oleh pikiran kita, pikiran kita katanya ditentukan dengan 3 hal, 1 dengan siapa kita bergaul, 2 buku apa yang kita baca, 3 apa yang kita diskusikan sehari-hari ...
Nah 3 hal ini kan kita bisa menentukan dengan bebas.

Kata pak Mario Teguh, ada orang yang  ragu dan mempengaruhi orang lain untuk ikut ragu dengannya. Ketika kita mau gini, dia bilang, "udaaahh itu bukan level kita.... " pas kita mau maju dia bilang "udahhh ngapain repot-repot", pas diajak ini itu dia dengan ringan bilang " Maless ahhh ... capekk ngapain gitu-gitu" pas kita mau angkat suara dia bilang " Ihhh ngapain,, maluuuuu" ....

A
1. Pesimis (gak yakin kemampuan diri)
2. Berpikir enteng
3. Malas
4. Malu .....

lawannya kan

B
1. Optimist
2. Berpikir keras dan maju
3. Berani ambil resiko
4. Berani maju

Terserah sih kita mau jadiin kita pribadi yang mana ... ini hanya share saja .. hehehe

So mau pilih A atau B ?


1 komentar:

anano mengatakan...

like this yoo

Translate it

ChineseFrenchGermanItalianJapaneseEnglishRussianSpanish