Rabu, 30 November 2011

Saratus Persen at Treasure

Hari selasa kemarin dikampus gue ada suatu acara. Awalnya gak niat sih buat nonton. Yang gue liat sih mereka nampilin budaya sunda gitu, tapi temen gue ngesms gue dan gue pun jadi ada temen buat nonton tuh acara.

Gue mungkin gak akan banyak nulis buat page ini, gue cuma pengen share photo yang udah gua ambil ama temen gue

Photo ini diambil pas gue pengen ke kamar mandi. Tiba-tiba gue serasa kenal ama nih mobil, dan akhirnya gue berinisiatif buat moto nih mobil *yangmotomaapgakdisebut


Saratu persen adalah band asal Bandung yang aktif mulai tahun 2001. Mereka mengusung dua kombinasi lagu antara modern song dan ethnic song. Sekilas mungkin hampir mirip dengan Batuan Ethnic Fusionnya Balawan dari Bali. Karena mereka menggabungkan antara gamelan Bali, karawaitan Sunda, dan musik modern zaman sekarang. Prestasi mereka sudah tidak bisa diragukan lagi. Beberapa kontes luar dan dalam negeri sudah mereka sambangi. Bahkan Saratus Persen pernah menjadi salah satu finalis dalam acara Indonesia Mencari Bakat


Acara ini sungguh memukau dan menarik banyak perhatian. Aksi instrumen yang "keras" dan performa vokalis yang jail menambah bumbu ramainya acara ini. Bahkan seorang dosen wanita diajak naik ke panggung. Great performance



Dalam acara inipun ditampilkan beberapa lukisan yang menceritakan tentang Carita Jaman Baheula seperti Lutung Kasarung dan Sangkuriang. Budaya sunda menurut gue adalah budaya yang santun dan penuh dengan nilai kelembutan. Gue bangga ... uppsss, abdi bangga jadi urang sunda. Abdi gak akan isin disebut orang Sunda. Abdi lahir didieu, ditanah ieu, Bandung kota Kembang, Sundanese Forever !!



Akhirnya, gue gak lupa untuk berfoto dengan icon pewayangan sunda yang sangat terkenal. Dikenal sebagai karakter yang menggelitik, cunihin, jail, sering menyatakan sanggup, mau menang sendiri, culametan, tapi selalu siap untuk membela kebenaran, setia, dan banyak akal. Kehadirannya dianggap pelengkap suatu seni pertunjukan. Tak lain dan tak bukan, ia adalah


Mang Cepot

sayang matanya copot kena air hujan.....

Aku dan Potensiku

Manusia yang dilahirkan dengan fitrahnya telah diwarisi dengan kesempurnaan. Meski bentuk fisik dan tubuh ada yang tidak sempurna, tapi sesungguhnya tiap-tiap manusia memiliki bakat dan potensi. Sejarah telah membuktikan, bahwa meski tubuh manusia tidak semuanya sempurna, banyak diantara mereka yang justru menemukan bakat dan potensinya dari kekurangannya itu. Sebagai contoh sebut saja Kim Peek, dan Nick Vujicick. Kim yang terlahir dengan cacat mental bahkan dapat membaca dua halaman buku sekaligus. Nick yang tidak memiliki lengan dan kaki, kini menjadi seorang trainer yang dikenal oleh masyarakat dunia. Mereka yang memiliki keterbatasan saja bisa menemukan siapakah dirinya, lalu bagaimana dengan kita yang dianugerahi kesempurnaan ?

Kenalilah dirimu maka kau akan mengenal Tuhanmu. Dari kata ini, kita bisa melihat bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan kecerdasan masing-masing. Tidak ada yang bodoh di dunia ini. Yang ada hanya mereka yang belum menemukan jatidirinya. Telusurilah sejarah hidup kita, kemanakah keinginan kita, dan akan seperti apa kita nanti, itu semua kita yang menentukan. Tapi banyak dari kita yang merasa sulit untuk menemukan “dimanakah jatidiri kita?”, ini menjadi sebuah kajian menarik. Di zaman yang penuh dengan persaingan ini, mereka yang tidak menemukan jatidiri dan potensi mereka akan terseok-seok mengikuti perubahan zaman. Lalu dimanakah fungsi kita sebagai “insan al-kamil?”.

Potensi adalah anugerah Tuhan. Sebuah bakat yang diberikan untuk menjadi sarana bagi kita sebagai manusia dalam mengarungi bahtera kehidupan. Namun untuk mengetahui betul dimanakah bakat kita, perlu ada peninjauan khusus dan berbagai test yang dikenal dengan “psikotest”. Sebuah test dimana kita akan menjawab beberapa questioner dan memilih berbagai opsi yang disajikan. Meski hal ini tidak mesti selalu dilakukan disetiap kalangan, tetapi test ini terbukti efektif dalam menentukan minat dan bakat. Dari situlah kita akan melihat, kemanakah kecenderungan kita dalam memilih bakat dan minat yang kita miliki.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Howard Gardner, manusia memiliki delapan kecerdasan. Dari kedelapan inilah, ada satu atau dua bakat yang menonjol dan dominan. Itulah bakat. Sebuah panggilan tanpa keterpaksaan yang membuat kita enjoy, senang, dan menikmati apa yang kita lakukan. Dari bakat inilah muncul suatu potensi. Potensi yang menjadi kekuatan bagi seseorang untuk berbuat. Karena sebuah usaha yang dilandasi dengan potensi yang dimiliki akan menjadi sebuah kekuatan besar. Lihatlah pada mereka yang bekerja, berkarya, dan berbuat dengan potensi yang dimiliki. Merekalah yang berani menantang dunia. Mereka tak segan untuk berbuat menurut potensi yang dimilikinya, meskipun dia dicemooh, dicibir, bahkan dihujat oleh orang lain.

Tidak ada potensi yang menjerumuskan kita kepada sebuah kehancuran karena Tuhan telah memberikan kita akal dan hati. Yang diperlukan adalah sebuah penyelarasan. Antara akal, hati, dan pikiran. Dengan penyelarasan inilah, potensi yang kita miliki akan terasa lebih bermakna dan memberikan manfaat bagi sesama. Namun sebaliknya, bila potensi ini tidak selaras dengan akal, hati, dan pikiran justru akan menimbulkan kerugian bagi ummat manusia. Profesi dan pekerjaan tidak dijadikan sebuah wadah pengabdian bagi masyarakat, namun menjadi sebuah alat untuk memperkaya diri. Maka potensi, harus tetap dijaga dari hal-hal negatif yang ada.



artikel ini ditulis pada penerimaan anggota muda LEPPIM Universitas Pendidikan Indonesia

Aku dan Potensiku

Manusia yang dilahirkan dengan fitrahnya telah diwarisi dengan kesempurnaan. Meski bentuk fisik dan tubuh ada yang tidak sempurna, tapi sesungguhnya tiap-tiap manusia memiliki bakat dan potensi. Sejarah telah membuktikan, bahwa meski tubuh manusia tidak semuanya sempurna, banyak diantara mereka yang justru menemukan bakat dan potensinya dari kekurangannya itu. Sebagai contoh sebut saja Kim Peek, dan Nick Vujicick. Kim yang terlahir dengan cacat mental bahkan dapat membaca dua halaman buku sekaligus. Nick yang tidak memiliki lengan dan kaki, kini menjadi seorang trainer yang dikenal oleh masyarakat dunia. Mereka yang memiliki keterbatasan saja bisa menemukan siapakah dirinya, lalu bagaimana dengan kita yang dianugerahi kesempurnaan ?
Kenalilah dirimu maka kau akan mengenal Tuhanmu. Dari kata ini, kita bisa melihat bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan kecerdasan masing-masing. Tidak ada yang bodoh di dunia ini. Yang ada hanya mereka yang belum menemukan jatidirinya. Telusurilah sejarah hidup kita, kemanakah keinginan kita, dan akan seperti apa kita nanti, itu semua kita yang menentukan. Tapi banyak dari kita yang merasa sulit untuk menemukan “dimanakah jatidiri kita?”, ini menjadi sebuah kajian menarik. Di zaman yang penuh dengan persaingan ini, mereka yang tidak menemukan jatidiri dan potensi mereka akan terseok-seok mengikuti perubahan zaman. Lalu dimanakah fungsi kita sebagai “insan al-kamil?”.
Potensi adalah anugerah Tuhan. Sebuah bakat yang diberikan untuk menjadi sarana bagi kita sebagai manusia dalam mengarungi bahtera kehidupan. Namun untuk mengetahui betul dimanakah bakat kita, perlu ada peninjauan khusus dan berbagai test yang dikenal dengan “psikotest”. Sebuah test dimana kita akan menjawab beberapa questioner dan memilih berbagai opsi yang disajikan. Meski hal ini tidak mesti selalu dilakukan disetiap kalangan, tetapi test ini terbukti efektif dalam menentukan minat dan bakat. Dari situlah kita akan melihat, kemanakah kecenderungan kita dalam memilih bakat dan minat yang kita miliki.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Howard Gardner, manusia memiliki delapan kecerdasan. Dari kedelapan inilah, ada satu atau dua bakat yang menonjol dan dominan. Itulah bakat. Sebuah panggilan tanpa keterpaksaan yang membuat kita enjoy, senang, dan menikmati apa yang kita lakukan. Dari bakat inilah muncul suatu potensi. Potensi yang menjadi kekuatan bagi seseorang untuk berbuat. Karena sebuah usaha yang dilandasi dengan potensi yang dimiliki akan menjadi sebuah kekuatan besar. Lihatlah pada mereka yang bekerja, berkarya, dan berbuat dengan potensi yang dimiliki. Merekalah yang berani menantang dunia. Mereka tak segan untuk berbuat menurut potensi yang dimilikinya, meskipun dia dicemooh, dicibir, bahkan dihujat oleh orang lain.
Tidak ada potensi yang menjerumuskan kita kepada sebuah kehancuran karena Tuhan telah memberikan kita akal dan hati. Yang diperlukan adalah sebuah penyelarasan. Antara akal, hati, dan pikiran. Dengan penyelarasan inilah, potensi yang kita miliki akan terasa lebih bermakna dan memberikan manfaat bagi sesama. Namun sebaliknya, bila potensi ini tidak selaras dengan akal, hati, dan pikiran justru akan menimbulkan kerugian bagi ummat manusia. Profesi dan pekerjaan tidak dijadikan sebuah wadah pengabdian bagi masyarakat, namun menjadi sebuah alat untuk memperkaya diri. Maka potensi, harus tetap dijaga dari hal-hal negatif yang ada.

artikel ini ditulis pada penerimaan anggota muda LEPPIM Universitas Pendidikan Indonesia

Aku dan Potensiku

Manusia yang dilahirkan dengan fitrahnya telah diwarisi dengan kesempurnaan. Meski bentuk fisik dan tubuh ada yang tidak sempurna, tapi sesungguhnya tiap-tiap manusia memiliki bakat dan potensi. Sejarah telah membuktikan, bahwa meski tubuh manusia tidak semuanya sempurna, banyak diantara mereka yang justru menemukan bakat dan potensinya dari kekurangannya itu. Sebagai contoh sebut saja Kim Peek, dan Nick Vujicick. Kim yang terlahir dengan cacat mental bahkan dapat membaca dua halaman buku sekaligus. Nick yang tidak memiliki lengan dan kaki, kini menjadi seorang trainer yang dikenal oleh masyarakat dunia. Mereka yang memiliki keterbatasan saja bisa menemukan siapakah dirinya, lalu bagaimana dengan kita yang dianugerahi kesempurnaan ?
Kenalilah dirimu maka kau akan mengenal Tuhanmu. Dari kata ini, kita bisa melihat bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan kecerdasan masing-masing. Tidak ada yang bodoh di dunia ini. Yang ada hanya mereka yang belum menemukan jatidirinya. Telusurilah sejarah hidup kita, kemanakah keinginan kita, dan akan seperti apa kita nanti, itu semua kita yang menentukan. Tapi banyak dari kita yang merasa sulit untuk menemukan “dimanakah jatidiri kita?”, ini menjadi sebuah kajian menarik. Di zaman yang penuh dengan persaingan ini, mereka yang tidak menemukan jatidiri dan potensi mereka akan terseok-seok mengikuti perubahan zaman. Lalu dimanakah fungsi kita sebagai “insan al-kamil?”.
Potensi adalah anugerah Tuhan. Sebuah bakat yang diberikan untuk menjadi sarana bagi kita sebagai manusia dalam mengarungi bahtera kehidupan. Namun untuk mengetahui betul dimanakah bakat kita, perlu ada peninjauan khusus dan berbagai test yang dikenal dengan “psikotest”. Sebuah test dimana kita akan menjawab beberapa questioner dan memilih berbagai opsi yang disajikan. Meski hal ini tidak mesti selalu dilakukan disetiap kalangan, tetapi test ini terbukti efektif dalam menentukan minat dan bakat. Dari situlah kita akan melihat, kemanakah kecenderungan kita dalam memilih bakat dan minat yang kita miliki.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Howard Gardner, manusia memiliki delapan kecerdasan. Dari kedelapan inilah, ada satu atau dua bakat yang menonjol dan dominan. Itulah bakat. Sebuah panggilan tanpa keterpaksaan yang membuat kita enjoy, senang, dan menikmati apa yang kita lakukan. Dari bakat inilah muncul suatu potensi. Potensi yang menjadi kekuatan bagi seseorang untuk berbuat. Karena sebuah usaha yang dilandasi dengan potensi yang dimiliki akan menjadi sebuah kekuatan besar. Lihatlah pada mereka yang bekerja, berkarya, dan berbuat dengan potensi yang dimiliki. Merekalah yang berani menantang dunia. Mereka tak segan untuk berbuat menurut potensi yang dimilikinya, meskipun dia dicemooh, dicibir, bahkan dihujat oleh orang lain.
Tidak ada potensi yang menjerumuskan kita kepada sebuah kehancuran karena Tuhan telah memberikan kita akal dan hati. Yang diperlukan adalah sebuah penyelarasan. Antara akal, hati, dan pikiran. Dengan penyelarasan inilah, potensi yang kita miliki akan terasa lebih bermakna dan memberikan manfaat bagi sesama. Namun sebaliknya, bila potensi ini tidak selaras dengan akal, hati, dan pikiran justru akan menimbulkan kerugian bagi ummat manusia. Profesi dan pekerjaan tidak dijadikan sebuah wadah pengabdian bagi masyarakat, namun menjadi sebuah alat untuk memperkaya diri. Maka potensi, harus tetap dijaga dari hal-hal negatif yang ada.

artikel ini ditulis pada penerimaan anggota muda LEPPIM Universitas Pendidikan Indonesia

Senin, 28 November 2011

Kerupuk Kulit

Perbincangan gila ini terjadi ketika gue latihan capoeira di Gymnasium. Gue dapet kenalan baru sebut aja namanya Ami. Cewek tomboy. Itulah yang gue pikir pas ketemu dia. Latihan ketika itu juga sungguh melelahkan. Loncat sana, loncat sini, salto sana, salto sini, beneran nih berat badan gue makin berkurang. Tapi gatau koq ukuran badan sama aja.

Beres latihan gue duduk-duduk ama Bang Dicho. (gw gatau gimana ngetik namanya), ngobrol sana-sini sambil melepas rasa lelah yang ada. Ami waktu itu pake baju yang necis lah menurut gue. Dia tahu apa fashion yang cocok buat orang kaya dia, Jaket gombrang, celana levis, sepatu kulit, dan rambut pendek ala cowok. Ngeliyat sepatu kulit bang Dicho bilang
"keren nih sepatunya,kulit dapet berapa ni mi?
Ami menjawab "ah murah bang ini mah, kena seratus limapuluh rebu, mahal atuh kalo yang kulit asli mah"
"kukulitan yah kayanya" gue nambahin
inget ama kulit, bang Dicho bilang
" ada loh Mi,sepatu kulit asli tapi harga terjangkau"
Gue mikir,emang ada apa sepatu kulit asli tapi harga murah, gue aja kemaren pas ke Garut, jaket kulit disono harganya ampir sejutaan
"jaket apa emang bang? pengen lah pengen" Ami berbinar matanya, mukanya ngebet banget pengen tuh sepatu, secara kalo cewek dapet barang yang lebih murah harganya dan kualitasnya lebih bagus dia akan stress dan depresi *radityadika
"itutuhh sepatu kulit asli, kulit bekas sunatan"
GAKGAKGAKGAKGAGKAK gue ngakak sekenceng-kencengnya, gue gak bisa ngebayangin gimana tuh "kulit" dipotong-potong, dijait satu-satu, trus dibikin sepatu, dan berapa kilo "kulit" yang dibutuhkan untuk membuat sebuah sepatu. Dan tentunya, semakin banyak populasi anak maka industri sepatu "kulit" semakin maju. Dan bayangin kalo tuh kulit dijadiin dompet, tas, ikat pinggang. Hmmmm
"gila ih bang Dicho, oh iya aku punya cerita inget ama kulit"
"gimana-gimana?" gue nanya penasaran
"cerita dari temen aku, pas waktu itu katanya ada sunatan massal, yaah rame banget lah, dikoordinir ama puskesmas atau apa gitu, dan dia ketika itu dapet bagian buat jadi Danus, buka stand buat jualan snack gitu"
"trus trus?"
"ya aku nanya ama dia, kamu jualan apa? tau gak dia jualan apa?
"enggakkkkk...."
"dia ngejual DOROKDOK !! kerupuk KULIT!!"
wakakakakak, makin ngakak aja niih, gue juga ga bisa ngebayangin, disebelah ada yang nangis karena "kulit"nya di potong, ditempat lain orang-orang menikmati kerupuk "kulit". Gila. Ami nambahin, temennya emang gila katanya. Gak kebayang kalo misalnya kerupuk kulit dibikin ngedadak. Jadi ada petugas yang ngambil kulit mentah trus digoreng dan dijual di stand tempat jualan.

Kamis, 24 November 2011

Tiket Sea Games (part1)

"Aku pasti jagoin Garuda Muda sob, liat tuh gaya permainan Trio Papua, patut diperhitungkan boy !"

"Ahh... kita kadang suka berbangga duluan, malah hasil akhirnya yang tidak memuaskan. Coba kau lihat itu piala AFF, kita yang sudah dijampi-jampi jadi juara, masih kalah saja kita, apa kata dunia?!"

"ahhh itu kan gara-gara otak-atik politisi saja Jek, liat saja perkembangan pemain U23, mereka gak sama ama Bambang CS"

"ahhh ... taulah, yang pentinga aku cuma bisa mendoakan saja, semoga si Kiper Malaysia itu terpeleset dan membiarkan si Okto mendrible bola sampai gawang, jangan malah pemain kita yang selalu terpeleset.."

Aku tersenyum melihat perdebatan lucu dua kawanku itu. Demam sepak bola yang begitu menjalar sejak piala AFF menjadi sebuah animo yang kuat dikalangan masyarakat. Akupun terdiam. Kuseruput teh hangat sambil mencomot gorengan yang tersedia diatas meja. Kepalaku berpikir, apakah rencana untuk menonton Garuda Muda difinal nanti akan kulakukan atau tidak. Hmmmm, semoga saja jadwal ujian tengah semester tidak tabrakan. "tragis kalo gajadi nih", ku bergumam dalam hati.

"lu gimana Wan, kita sudah siap rencana buat nonton Final nanti, gue gak sabar neh buat ngeliat permainannya Tibo.... belok kiri, belok kanan, dan SHOT !! pasti kalah tuh gawang Malaysia"
Diko bergaya ala pemain bola. Tingkah lakunya memancing perhatian orang-orang dikantin. Ronald yang merasa jadi perhatian mencubit pinggang Diko,

"hey kau, malu lah dilihat orang !"

Dasar. Kedua temanku memang selalu tidak akur. Namun demikian, ketidak akuran itu malah berbuah persahabatan yang manis.

"gue bingung Dik, jadwal kuliah nih, takut tabrakan...", masa harus ngorbanin UTS,

"Aduh wan, ini acara jarang-jarang kita temuin. Piala AFF entah kapan maen di GBK lagi, masa mau nunggu SEA GAMES lagi, udahh lahh... ambil jatah.. sekali ini"

"Bukan masalah jatahnya bro.." kumencoba menjelaskan

"lalu apa??"

"Ujian Semprul ..."

Diko dan Ronald tertawa. Memang kita beda jurusan. Diko yang ngambil jurusan Geografi dan Rudi yang ngambil Seni Rupa. Kita saling mengenal sejak mengambil kelas saat bimbel. Disaat kita menjalani warna warni kehidupan. Berjuang untuk masuk perguruan tinggi negeri dengan segenap usaha. Kalau masa TRY OUT datang, kita berubah menjadi manusia paling kutubuku sedunia. Setelah hasil TO keluar, kita hanya bisa merenung dengan hasil yang kurang memuaskan. Namun itu hanya sementara, Diko selalu memberi ide-ide gila untuk melampiaskan rasa kurang puas. Pernah saat itu kita berencana untuk berenang sambil mengenakan pakaian. Spontan kita menjadi perhatian semua orang dikolam renang.

Kita bertiga berencana untuk menonton Sea Games pada pertandingan final sepak bola. Indonesia yang harus menghadapi Malaysia. Ini pertandingan krusial. Pertandingan untuk mendongkrak harga diri bangsa yang telah mengalami kekalahan saat piala AFF kemarin. Pertandingan kali ini betul-betul menjadi harapan. Masa kejadian laser harus terulang lagi. Tidak, Garuda muda gak bisa diajak main-main!.

"Usahain lah sobb .. piala AFF kita nonton dirumah, masa Garuda Muda kita tonton dirumah juga" Ronald sedikit memaksa

Aku terdiam. Aku mengihitung-hitung hari. Hari ini hari Rabu, hmmm kamis dan jumat masih aman, sabtu gak ada kuliah, minggu harus siap-siap dan packing neh, dan senin pagi harus sudah berangkat, tapi.... Dosen matkul Reading masuk gak ya? aku termenung dan ponselku bergetar, buru-buru kukeluarkan dan kubuka, "ada sms", dan ...

Bapak gak akan masuk hari selasa, jadi UTS diundur Kamis depan

"Aseeekkkkk yuuhuuyuuuu"

kuberteriak kencang. Para pengunjung kantin spontan kaget. Semua mata tertuju padaku, aku tak perduli , rencana untuk ke Gelora Bung Karno semakin menggelora. Sip. The Plan should be going.

**** ***** *****
Dikelas aku gak konsen ama matakuliah sepenuhnya. Yang ada dikepalaku hanya gimana caranya untuk pergi ke GBk. Mulai itung-itung saldo tabungan di BANK, tabungan yang aku simpen di dicelengan botol air mineral, duit arisan, ama piutang temen yang belum lunas, eitss.. uang semester diambil gak ya? jangan-jangan, bisa runyam urusannya ntar, intinya siihh kalo emang tuh duit kurang, aku masih bisa minjem duit ke Ronald, heheh maklum, si batak emang punya pasokan dana tebel, bapaknya pengusaha bika ambon di medan. Dan dengan segala cara juga, Ronald bisa bikin usaha kecil-kecilan sambil kuliah.Kulihat jam di hp. Aihh... abis ini gue ke BANK dan ambil duit yang ada di ATM. Dan aku juga pengen beli jaket TIMNAS.Biar kita semua kompak n keliatanbanget GARUDA MUDA nya.
Jam kuliah selesai. Aku duduk diselasar nungguin Romald yang masih kuliah. Perkenalan aku dengan Ronald emang cukup aneh. Ronald adalah seorang pemeluk Nasrani. Aku bertemu dengannya pas daftar bimbel disalah satu lembaga bimbingan belajar setahun lalu. Dia kelihatan kebingungan. Sambil mengusap-ngusap celana belakang, Ronald tampak celingak-celinguk. Mukanya pucat. Aku yang baru datang dari Bogor menghampiri dia dan bertanya
"ada apa Bang? koq keliatan bingung?"
Rudi dengan wajah heran mengamati aku dari atas sampai bawah.
"ehh iyaa, namaku Ronald, aku datang dari Medan. Aku bingung ini, alamat kosan yang diberi oleh kakakku hilang, tak tahu apa tiu namanya, mana hurufnya tak bisa kubedakan, ada eu eu ahhh bingung aku, bisa kau tolong aku?"
hahah. Ku tertawa dalam hati. Pastilah abang ini bingung dengan dialek sunda yang tercapur dengan huruf "e" dan "u". Seperti "cicaheum", "cibeureum", dan masih ada lagi nama-nama yang orang seberang sulit untuk membacanya. Apalagi dialek anak ini sangat kental bahasa medannya.
"saya Irwan saya dari Bogor. Saya juga lagi nyari kosan, kalo emang mau, hayu kita cari bareng, atau sudah dibayarkan?"
"ahhh, yasudahlah, aku sudah bosan lama-lama nunggu disini, kita cari bersama saja, siapa tahu ada yang lebih murah, aku juga belum bayar, cuma kakakku bilang aku kost ditempat yang kakaku bilang, ahhh sudahlah, kita cari saja"
Pencarian kosan yang alot. Kita keliling-keliling dan mencari kosan yang kosong. Ada yang kosong, tapi harga gak pas ada yang pas harganya tapi sudah penuh. Hingga malam tiba, kita memutuskan untuk tidur di musholla, dan sejak itulah aku tahu Rudi beragama Nasrani.
"hei kau, solat lah kau itu, aku hanya bisa memperingatkan, jangan sampai kau mengaku beragama, tapi kau tidak melaksanakan perintah agama, akupun kalo minggu pergi ke gereja"
Kata-kata itulah yang hingga kini membekas dihatiku. Sungguh hidayah tidak selalu datang melalui orang yang berpeci seja.
Dan malam harinya, kita menghabiskan malam dengan begadang di sebuah warung kopi. Rudi banyak bercerita tentang kampung halamannya.
"orang seperti aku ini, tidak takut apapun, ospek itu aku tidak peduli"
Waw, sungguh percaya diri anak ini, meski tubuhnya tidak terlalu besar namun nyalinya besar juga. Ditengah dia berkoar-koar dengan gagahnya, sekonyong-konyong datang kepada kita
"met malem mas ganteng, eike mau nyanyi dulu cyin, dengerin yeyy,,siapa tak mau senyum, nanti bisa kucium, aku tak mau, kalo aku dimadu"
tanpa menunggu lama, Ronald spontan berlari sekencang-kencangnya, dia tak peduli dengan mas-mas penjaga warung kopi yang ngakak melihat tingkahnya, akupun tak tahan menahan tawa, kuberi selembar uang seribu ama "mahluk" yang satu ini, Ronald mengintip dari balik mobil, ia memastikan apakah waria itu masih ada atau tidak. Hahha, Ronald takut banci ternyata

(bersambung)

Selasa, 22 November 2011

Profesi Batu Nisan

Pada suatu siang, gue ama temen gue yang kerap dijuluki "Om Jin" lagi ngumpul diselasar gedung FPBS. Gue lagi nungguin Ketua Angkutan yang katanya mau ngasih booklet buat lomba. Sambil nunggu gue ngobrol ama Om Jin, Om Jin lagi utak-atik tulisan yang lagi nulis-nulis geje. Dia bikin font yang katanya bisa buat jadi ornament.
"ini huruf apa hayooooo?"
"apaan tuh jin? ohh... lu bikin desain ya?"
"Jawab dulu hhehehehehe"
"Owhhh ntu mah gampang, huruf A "
"hahahah kanyahoan"
Dia asik ngotak-ngatik tulisan yang tambah mumet, ruwet, njlimet, and kepempet. Rimbunan otak akson om jin saling berkaitan membentuk ingatan baru, dia asyik memutar-mutar tangan dan pensil lalu manggambarkan suatu huruf dan
"ini huruf apa hayoo"
"owhh huruf H!" gue udah kaya maen tebak huruf pas TK dulu
Dan gue jadi kepikiran ama suatu hal yang agak ghaib n mistis, potensi Om Jin kalo dikembangkan emang keren banget dia bisa jadi seorang pengusaha yang cukup ternama, pengusaha yang bisa memiliki omzet jutaan rupiah perhari (kalo lagi musim, itu juga) yaitu ....

PENGUSAHA BATU NISAN

Gue bilang ama Om Jin
" wah maneh keren om mun bikin usaha"
"usaha naon? curiga nih"
"pengusaha Batu nisan om, ukiran lu keren banget manteb"
Yah, pembikin batu nisan. Gue bilang ama Om Jin tentang trik dan cara promosi kalo mau bikin tuh usaha.
"ntar lu bikin, pake nama yang gede "GINANJAR BATU NISAN" terima pesanan,sebulan sebelum, seminggu sebelum, bahkan setahun sebelum kalo emang mau disiapin bisa aja" gue bilang ama om Jin
"bener bener, trus tambahin juga, beli Dua bonus satu, sekalian improvisasi, ntar kasih antene, jam digital, ama sinyal HP, siapa tau yang didalem boring gitu,"
"wah keren-keren, berarti motto kita semakin banyak semakin laris"
"eits gini aja, anda nangis kami tertawa ..."
"kematian anda kepuasan kami"
Yaahh itulah, percakapan gila yang terjadi gara-gara terinspirasi dari ukiran font. Dan kalo emang om Jin mau bikin usaha itu, gue orang pertama yang bakal ngedemo dia ..
:p

Kemanakah mimpi itu akan berlabuh ……

Kuterbangun dalam keadaan lunglai. Pukul 03.10 malam. Antara bingung dan setengah sadar. Akhirnya ku bangkit dan mengambil air wudhu lalu ku sholat isya. Perasaan tadi baru nonton bola, kenapa sekarang tiba-tiba ada dikasur?.
Kunyalakan laptopku. Kuteringat ada tugas yang kini belum kuselesaikan. Menilai sebuah film dengan point 1 sampai 5 dan tidak memilih 3. Akhirnya kupilih sebuah film yang menjadi sebuah film terbaik dan menginspirasi banyak orang, “ Sang Pemimpi”.

Sebuah film epik yang dirilis oleh sutradara ternama yang dikenal dengan karyanya yang begitu menyentuh banyak orang. Riri Riza. Sutradara brilian yang selalu mengangkat nilai-nilai moral dan motivasi dalam setiap film yang dirilisnya. Melihat sosok Riri Riza, meskipun tidak tau banyak tentang biografinya, aku tau bahwa dalam kreasi dan imajinasi, bila dibubuhi sebuah nilai positif, akan menjadi sebuah ledakan yang begitu sensasional. Dari sebuah film, banyak patuah dan nasihat merasuk ke jiwa manusia dan mampu merubah hati setiap insan.

Melihat dari sisi lain akan film ini. Ternyata membuat sebuah karya yang bagus tidak mesti dan harus selalu dibubuhi dengan efek imajinasi atau karikatur yang gagah, lucu, atau yang parah-parahnya seksi dll. Dari sebuah setting dan tema yang cukup simple, banyak ditemukan hampir diseluruh sisi negara Indonesia, yaitu pedesaan, film ini lebih menekankan pada nilai dialog, karakter pemain, dan konflik anak muda yang terjadi. Film ini jarang menampilkan tatanan kota yang hedonis, bahkan sama sekali tidak ada kesan glamour atau bling-bling. Film sederhana. Yang mewakili hampir setengah kondisi sosial negara kita. Maka film ini terasa lebih mudah diterima semua kalangan, ketimbang film yang hanya menampilkan dunia malam, clubbing, atau hal-hal nonsense yang sudah usang untuk ditampilkan.

Karakter Aray yang terkesan kuat mental, sedikit keras kepala, dan tangguh dalam memegang mimpi. Ternyata keras kepala tidak selalu harus ditampilkan dengan kesan bengal atau garang. Karena keras kepala itu sendiri adalah paku yang menancapkan kaki kita pada pijakan yang kuat. Bukan keras kepala yang menonjolkan ego atau pun angkuh. Liatlah adegan ketika Aray dihukum oleh Kepsek untuk membersihkan kamar mandi. Iya tidak terkesan menolak atau berontak. Malah Ikal yang tiba-tba tempramen dan marah-marah. Keras kepala adalah sikap dimana apapun yang terjadi, kaki kita tidak akan goyah sedikitpun. Bukan sikap egosentris atau angkuh. Tapi santun dan rela berkorban demi sedikit kebahagiaan bagi orang lain.

Sang pemimpi adalah salah satu dari suplemen motivasi yang menjamur dikalangan masyarakat kita akhir-akhir ini. Banyak novel, film atau bahkan suatu drama yang mengusung tema yang sama namun hanya yang terpilihlah yang tetap tinggal dihati setiap kalangan. Sang pemimpi mengajarkan kepada kita tentang satu hal yang sangat simple untuk diucapkan tapi begitu berat dan butuh perjuangan untuk terus mempertahankannya. “Jangan Menyerah Dengan Keadaan”. Menyerah sama dengan kalah. Dan itu amat terasa ketika kita melihat scene demi scene dalam film ini.

Pengorbanan, persahabatan, dan perjuangan digambarkan dengan tema yang sederhana, bahkan amat sederhana. Tetapi bila kita mencoba berkaca, berapa orang dari kita yang mampu melakukan apa yang tiga sahabat ini lakukan? Mereka tanpa gengsi atau malu sebagai pelajar mau bekerja dipinggiran pelabuhan, atau bekerja serabutan di pabrik es, atau bekerja mengantar minyak goreng kesebuah warung dipasar. Mereka tidak manja. Tidak selalu menggantungkan diri kepada orang tua. Mereka selalu berusaha untuk berbuat maksimal dengan usaha mereka. Dengan berbagai keterbatasan, mereka tidak malu untuk mendongakan leher keatas. Menjawab setiap tantangan kehidupan. Dan tidak ragu untuk melangkah.

Dalam film ini ada beberapa scene yang menceritakan kisah “asmara” antara Aray dan Nurmala. Tapi yang ingin saya ungkap, justru di film ini hanya sedikit dan beberapa cuplikan saja yang menceritakan kisah itu. Dan kita coba sekali lagi untuk berkaca, dalam kehidupan kita berapa banyak scene “asmara” yang terekam oleh kamera kehidupan? Lalu berapa banyak scene “perjuangan” yang terekam dalam track record kehidupan kita? Saya merasa terbalik malah terlalu banyak main-mainnya daripada berjuang untuk menggapai cita-cita. Ingat apa kata pak Mustar “Tidak mudah menggapai mimpi itu, butuh perjuangan dan pengorbanan” juga kata pak Julian Balia “Bukan seberapa besar mimpi kita, tapi seberapa besar kita untuk mimpi itu”.

Maka kemanakah mimpi itu akan berlabuh? Apakah akan berlabuh pada dunia yang biasa-biasa saja karena usaha kita selama ini biasa-biasa saja? Atau menjadi seorang pemimpi yang berevolusi menjadi pengkhayal karena miskin pengalaman dan pengetahuan? Atau menjadi seonggok daging yang hanya makan dan minum lalu berkeluarga? Tentu kita tidak ingin hal-hal diatas menjadi nasib bagi kita, oleh karena itu, sebelum kita memulai ini, pekikan kata-kata yang memberimu inspirasi !!
KEBERHASILAN ADALAH HAK. JIKA KAU MAMPU MENEMBUS LANGIT, TEMBUSLAH !! KAU TIDAK AKAN MAMPU MENEMBUSNYA KECUALI DENGAN KEKUATAN YANG BESAR.
Maka hari ini kita belajar dari sebuah film.Kita beruasaha untuk menambah ritme “perjuangan” untuk menggapai cita-cita kita.
8th November 2011

Senin, 21 November 2011

Rajin versi Mahasiswa

Pagi-pagi udara seger. Abis solat subuh gue turunin dua belalang tempur gue dan siap untuk men"spa" "pedicure" "manicure". Emang ni motor manja banget, bayangin aja, umurnya udah jebot banget, tapi ga mandiri mandiri ! Masa kalo mau minum kudu diminumin,mau mandi di mandiin. Gue aja dari SD mandi sendiri, masa nih udah blangkotan masih dimandiin.... #halaah...

Dan pas gue lagi asik-asiknya bersihin ketek tuh motor, tiba-tiba dateng tetangga gue sambil naik motor dan bilang
Rajin yaa Rest .....
Dan gue cuma bisa nyahut pake kata "YAAA pak", gak mungkin gue ngobrol atau chatting ama dia, seketika itu juga gue merenung,
"Rajin? emang yang nyuci motornya sendiri itu rajin ya? trus yang beresin rumah itu rajin ya? nah kalo yang suka belajar, baca buku, ngerjain tugas, itu dibilang rajin gak? Setahu gue jarang"
Gatau kenapa persepsi orang suka ngenilai ama yang tampak depan matanya doang. Yang keliatan rajin, dibilang rajin, yang keliayatan ganteng dibilang ganteng, yang keliyatan cantik dibilang cantik, kalo yang gak keliyatan? yaa dibilang ghaib. Jahat.

Tapi disisi lain, emang si kalo apa yang kita lakuin bener, ya kita juga harus nampakin, bukan buat ria atau pengen diliat, tapi biar apa yang kita kerjain itu dihargai sesuai dengan kadarnya dan gak diremehin, banyak soalnya kejadian yang gak meng-enakan yang terjadi gara-gara kesalah pahaman. Apalagi dalam organisasi, itu udah jadi hal lumrah ....

Gue punya pengalaman pribadi. Disaat gue dapet tugas buat ngerjain sesuatu, gue gak bilang ataupun ngeluh sedikitpun. Gue ngelakuin semuanya ama partner gue. Berdua. Gue survey, gue edit video, gue download musik, dan ampe semuanya gue kerjain sesuai jobdesk. Gue gak mau ikut campur kerjaan orang kalo emang kerjaan gue belum kelar. Dan sebaliknya, gue kurang sreg kalo orang ikut campur kerjaan gue seenaknya. Kalo udah punya jobdesk ya kerjain dulu ama timnya. Dan itu yang gue denger dari pembimbing, katanya "profesional itu bukan berarti harus ngerjain semua hal, tapi kerjain tugas kita, dan bantu orang lain semampunya, jangan malah ngacauin"

Yah.. untungnya gesekan itu gak lama. Gue gak mau dicap aneh-aneh ama orang. Gue pengen santai. intinya sihh .. kerjain tugas kita sebaiknya.

#malah lari dari topik.

Yahh... rajin. Rajin tuh apa sih? Loe nyuci piring, ngepel, dan segala macem, atau lu kerjain apa yang emang jadi bakatloe, kerjain tugas kuliah loe, atau kerjain hal-hal yang emang ngedorong loe buat ngegapai mimpi-mimpi loe? .... Loe bisa pilih yang mana aja tapi bantu apa yang bisa kamu bantu supaya Tuhan menurunkan "bantuan" dengan caraNya disaat kau butuh.

Sabtu, 19 November 2011

Surat di Ulang Tahun Ayah

Assalamualaikum wr wb.

Untuk pahlawan hidupku

Ayah tercinta

Hari ini adalah hari dimana kau dilahirkan kedunia ini. Hari dimana kau memulai nafas pertama dengan tangis dan decak bahagia kedua orangtua. Kau menjadi seorang yang dibanggakan. Dengan segala pencapaian yang telah engkau dapat hingga akhir detik ini.

Ayah, mungkin surat ini bukanlah hal istimewa untuk kau baca. Namun inilah kemampuan anakmu untuk mengungkapkan rasa bahagia atas hari yang istimewa ini. Aku tidak mampu untuk berbuat seperti apa yang kau perbuat padaku bila aku berulang tahun. Ku hanya mampu menuliskan seuntai kata sebagai doaku pada Tuhan. Agar kau selalu diberikan keberkahan dalam hidupmu. Agar kau selalu diberikan ketabahan dan ketangguhan atas semua persoalan hidup yang kau jalani. Demi menyambung hidup untuk keluargamu. Kaulah tulang punggung keluarga kita.

Ayah, diumurmu yang tidak lagi muda,diumurmu yang kini sudah paruh baya, aku tahu kau mengalami banyak masa sulit. Setelah kita hidup terpisah selama tujuh tahun, kini ku tahu bagaimana kau memeras keringat untuk biaya hidupku sehari-hari. Untukku saat aku tinggal nan jauh diseberang sana. Kini kutahu Ayah, kau membanting tulang bahkan seluruh tubuhmu. Agara anakmu menjadi seorang yang berguna kelak.

Ayah, aku ingat saat kau melewati masa sulit itu. Ketika aku, ibu, teteh, berkumpul diruang tunggu, ketika kau diboyong keruang operasi, sungguh kumerasa sangat gamang. Apakah itu saat kita berjumpa ayah? atau apakah Tuhan masih memberikan kesempatan untukku untuk membalas segala jasamu? lumuran darah itu bukanlah tanpa arti ayah, itu adalah secuil bagian dari seluruh pengorabananmu, untuk anakmu ini, namun anakmu belum mampu untuk berbuat seperti apa yang telah kau perbuat. Ternyata Tuhan masih memberikan padaku kesempatan emas itu. Kau selamat setelah menjalani operasi untuk jantungmu. Meski kini ada potongan cincin yang tertanam ditubuhmu.

Ayah, maafkanlah anakmu ini. Aku masih selalu merepotkanmu dan membuat dirimu kesal. Aku selalu tidak taat dan patuh atas semua nasihatmu. Aku selalu membuatmu marah, belajarku masih asal-asalan, kewajibanku masih terbengkalai. Aku berusaha ayah, untuk berbuat dan berusaha sekuat tenaga, untuk menjadi anak yang sholeh.

Ayah, sungguh anakmu ini berusaha untuk selalu berusaha maksimal untuk membahagiakanmu. Kujalani dengan penuh semangat dalam kuliah meski banyak kendala dan tantangan yang harus aku hadapi. Semua kulakukan agar kau bahagia. Agar kau tahu bahwa kau memiliki seorang anak yang pantas kau banggakan. Cita-citaku setinggi langit ayah, kumohon, doakan aku .... jalan yang kujalani tidak selalu mulus, hanya bahumu lah yang mampu menyemangatiku.

Ayah, kudoakan, dihari yang istimewa ini, agar Tuhan memberiMu kesehatan. Agar Tuhan memberimu kelancaran. Agar Tuhan memberimu Kesabaran.

Selamat ulang tahun ayah.


Dari anakmu tercinta.

Kamis, 17 November 2011

Rumahku ...

Makin malem makin mellow ... hahaha ... mau nulis juga malah kebawa suasana gini .....

No teaching now....

Hmmm .... kadang seneng kalo punya anak didik. Dua anak yang selama ini kuajari. Daffa and Sergie. Dua anak yang beda jauh sifatnya. Tanah dan langit deh. Si Daffa yang rajin, cepet ngeri, nurut, dan gigih. Sementara adiknya, gausah diceritain juga pasti pada tau dan pada maklum. Namanya juga anak EsDe kelas 3. Wajar aja kalo kerjaannya main mulu. Ama makan.

Anak yang awalnya begitu malu untuk berlatih bacaan sholat.Anak yang masih bingung antara bacaan rukuk ama sujud.Tapi kini .... Anak yang kini sudah hapal banyak surat-surat pendek. Anak yang sudah hapal tatacara wudhu dan tayammum. Aku bangga pada kalian berdua. Kalian adalah biji buah yang akan segera tumbuh. Kalian yang akan menolongku ketika aku sudah pergi dari dunia ini. Ilmu yang telah aku berikan, pergunakanlah dengan baik. Jika sampai waktu kalian, ajarkanlah pada mereka yang belum tahu.

Agar aku dan kalian, bisa menikmati pahala yang mengalir deras. Dari sebuah ilmu yang bermanfaat.

MP3

Rabu, 16 November 2011

Sedikit minta pendapat dan masukan ....

Cita-cita..

Sebuah hal yang sering ditanyakan oleh guru kita saat kita masuk sekolah di semester awal.Pertanyaan klasik bertajuk cita-cita,harapan,mimpi,masa depan,angan-angan selalu di tanyakan oleh guru pada kita untuk memotivasi semangat belajar dan learning spirit,agar tidak mudah padam.



sekarang kita tinjau deh....



Dari milyaran orang di Dunia ini

1.Yang memang mempunyai cita-cita yang tinggi ada berapa ya?? (silahkan post comment)

2.Yang kuat mempertahankan cita-citanya hingga umur 15 tahun ada berapa ya? (silahkan post comment)

3.Yang bertujuan keras masuk fakultas sesuai dengan cita-citanya ada berapa persen ya ?

4.Yang sukses menggapai cita-citanya berapa persen?

5.Yang mengubur cita-citanya sebelum masuk kuliah berapa persen ya?

6.Yang mati dan tidak mendapatkan cita-citanya ada berapa persen ya?

7.Yang gagal dalam menggapai cita-citanya berapa persen ya?

8.Yang gak punya cita-cita berapa persen?



Mungkin pertanyaan yang pengen di tanyain nih ada satu lagi?



1.Kalau kita di beri kesempatan untuk memilih, sekarang kita mau masuk prosentase di kategori jawaban soal nomer berapa aja?



Kita pasti tau khan apa itu arti POPULASI,nah sekarang pasti kita tau banget kalau pertanyaan di atas itu sifatnya kayak "Saringan".Populasi itu ibarat Batu kerikil yang buanyak banget,,nahhhh kita sekarang mau gimana neeh??? mau jadi yang nyangkut karena "Terlalu Merasa Besar" atau "Terlalu Penuh lalu sulit diisi"..... atau masuk dan lolos dengan susah payah dalam jaring saringan setelah kita mengecilkan diri

Banyak ungkapan klasik pas kita di hadepin ama sebuah pilihan yang ehhhh ternyata kita malah bergumam kalo dia gak mau gua juga enggak ahh....



Mungkin teman-teman bisa ngasih masukkan yang baek buat kita diskusiin.



Tapi satu lagi neh,ada ungkapan yang gua kutip dari film Three Idiots yang bilang : Kesempatan telah diraih,jalan telah tebuka,taksi telah datang,hanya karena kamu takut pada orang-orang kamu mengurungkan keinginanmu,,Lalu apakah setelah lima puluh tahun kamu terbaring di Rumah Sakit menunggu kematianmu,dan kamu menyesali keputusanmu dan berkata dalam hatimu "andai aku punya sedikit keberanian tentu hidupku akan berubah"


ditulis pada tanggal 26 agustus 2010 http://www.facebook.com/note.php?note_id=122975874418153

Di perempatan jalan Pasirkaliki

Bro and sis. Hari selasa kemaren gue ngampus. Gue ngeluarin Belalangtempur gue dan memulai hari dengan bismillah. jam 08.00 gue berangkat, hmmm jalan kecamatan gue gak macet kalo jam segitu mah. Orang-orang udah pada berangkat buat aktivitas mereka, dan gak terlalu padet kaya bubur kacang ijo. Gue suka ngomong sendiri kalo udah naik motor. Gak tau kenapa, nih motor suka ngasih gue inspirasi atau pendapat tentang hal-hal yang gue udah lakuin. Gue melewati hari-hari dan mendapat banyak pengalaman dari nih motor. Pantes orang-orang pada suka gamau ngejual motor jadulnya meski udah berhak dan dapet sertifikat halal dari MUI buat dijual dipasar rongsokan. Kenangan lah yang membiarkan itu semua.

Gue ngeliat banyak fenomena ketika itu. Gue memperhatiin, ada yang berjuang untuk hidup, ada yang berjuang untuk menghidupi, dan ada yang berjuang untuk bertahan hidup. Gue suka berpikir rada jauh kadang. Apa yaa yang menjadi indikator untuk menjadi sebuah negara maju? Negara yang gue harap udah gak ada lagi anak-anak jalanan, pengamen gak jelas, atau gelandangan. Apa sebenernya yang mendorong mereka untuk bertahan dibawah terik sinar matahari. Apa yang sebenernya mendorong mereka untuk tiduran diatas panasnya aspal. Gue melihat itu setiap hari. Setiap gue mau ngampus.

Motor berhenti di sebuah perempatan. Timeboard (papan yang nunjukin timer hitungan mundur) nunjukkin detik 190. Tiga menitan lah gue nunggu. Gue matiin mesin motor, dan diam melihat kendaraan berlalu lalang. Tiba-tiba gue mendengar ocehan anak kecil merengek-rengek. Menepul-nepuk paha salah satu pengemudi motor. Suaranya kecil, tapi begitu menunjukan keinginan yang kuat akan sesuatu. Suaranya terengah-engah namun menandakan sebuah dorongan keinginan yang kuat. Dia cuma berkata

"aa, aa hoyong a, aa hoyong eta a" (kak, pengen kak, kak pengen itu kak....)

Si aa yang bawa motor terdiam. Wajahnya tampak gusar. Gue gak nyalahin si aa dengan menilainya sebagai orang pelit. Karena kalo itu terjadi ama gue, gue juga gak jauh bakal ngelakuin hal yang sama. Tapi .... tunggu, si anak makin keras berteriak. Ia betul-betul menguji kesabaran si aa....

"aa atuh aa hoyong eta ... aa hoyong aa (kak plis kak aku pengen itu, kak pengen iotu)

Gue malah heran ama tuh anak. Kenapa dia gak pindah aja ke motor lain yang lebih kerenan dikit. Motor si aa cuma motor bebek Supra gitu lah, dan gak ada kesan mewah sama sekali. Tapi si anak begitu memelas ama si pengendara motor. Dia betul-betul mengingikan sesuatu dari si aa.

Dan gak lama, si anaklah yang memenangkan kesabaran si aa. Anak jalanan yang lusuh, dekil, berdebu, dan sungguh tidak terawat. Tapi si aa dengan napas menghela membalikan badan dan membuka sesuatu dari tumpukan mainan dan jajanan warung yang hendak dia edarkan ke warung warung. Sebuah toples dengan berisi sisa Kacang Nogat dibukanya dan diberikan satu kepada si anak. Si anak pergi dengan riang gembira. Si aa yang tadi gusar kini hanya tersenyum simpul. Gue juga ikut senyum ngeliat tuh anak pergi sambil mengunyah kacang nogat yang dia dapat.

Inilah potret kehidupan kawan. Kita begitu mudah mengeluh ketika apa yang kita inginkan tidak sesuai. Kita terlalu mensia-siakan apa yang selama ini Tuhan beri dan membalasnya dengan keluhan dan putus asa. Makanan yang kita makan kadang kita sisakan hanya karena dalih sudah kenyang. Sementara mereka? yang hidup dan mencari nafas dijalan, berusaha bertarung dengan asap knalpot dan deru mesin. Hanya untuk "sebongkah Kacang Nogat"

Pelajaran Hidup yang Berharga

Hello temen-temen blogger semua, hmmmm udah lama gak update blog, bukan karena aku jutek atau gak care lagi ama kalian, tapi berhubung rumah aku lagi rusak (what ?? Renovasi woy) trus kabel colokan speedynya putus, dan laptop gue juga ngadat gak mau connect ke wifi kalo dikelas, fiuhhh yaudah akhirnya gue masuk kebilik dimana para manusia menjadi bisu. Semua diam. TAk bersuara. Hanya suara ketikan keyboard dan saura taktektok bunyi hujan diatas genting Malahnyanyi dan itu adalah "JENGJENGEJENG ..... TTTETTOOTEETTT....." kita sambut ini dia, gedung yang cuma rame diisi ama orang yang gak punya laptop, komputer rumahnya rusak, laptopnya error, dan pelit alias pengen gratisan !!! Please welcome !!!
UPI NET !!!!!
Huuhuuhuuu .....

Bro and sis, tau gak sih, beberapa hari ini gue ada kemajuan. Bukan mulut gue ataupun idung gue yang maju *bukangigijugaya, ternyata jalan kecamatan Thamrin KW12 udah bisa gue akalin. Jadi resiko macet bin telat udah bisa gue atasi. Caranya gampang, mau tau? lu masukin aer di panci, terus nyalain kompor gas, siapin bawang merah atau bawang putih, asal jangan bawang sepak bola *GAWANGWOY!!. Biar lebih mantap campur juga telor ayam satu biji. Nahh abis airnya pas, lu masukin indomie ama semua bahan yang ada, tunggu sekitar 5 menit dan ..... Jadi dehhhh Indomie Rasa Ayam Kampung
*Iniceritakuapaceritamu????
(ini ngomongin apaan sih?). Jadi intinya kemacetan rumah gue mendorong gue untuk mandi lebih awal. Makan lebih cepet. Berangkat lebih pagi. Dan bajahitam pun beraksi sambil bawa congcorangtempur. Belalangtempur nya lagi di servis, soalnya dipake ama Simoncelli pas balapan di Sepang Malaysia.

Tau gak sih bro and sis. Hari minggu kemaren gue ikut seminar Get Rich in Bandung. Seminar wirausaha yang diisi ama banyak motivator. Keren banget sob. Soalnya MCnya cantik n ramping banget. *huuaahhhh mukanya manis kaya Tiwi T2, dan ternyata dia adalah seorang Radio Announcer di Global FM Radio ... wiidiiihhhhh,, bukan soal teteh MC yang cantik aja si, tapi para pembicara yang bener-bener ngedorong gue untuk betul-betul belajar berwirausaha atau entrepeneurship. Ada yang namanya kang Rendy Saputra dan Abu Marlo yang pengen gue obrolin.

Kang Rendy Saputra adalah seorang yang bener2 survive ama hidup. Bayangin aja, dia kuliah cuma setahun di ITB dan selama setahun itu IP dia cuma satu koma ama nol koma. Dan bukan malah putus asa atau pindah atau ngurung di kebon binatang, dia malah nekat menikahi seorang ustadzah di umur 21. Dia bilang "saya gak bakat kuliah, bakatnya Nikah..." *emangsablengnihsiom. Dan dari mulai dia menikah, dia membangun bisnisnya dan anda tau?? dalam waktu kurang lebih dua tahun dia sudah bisa membangun bisnisnya dan beromzet milyaran rupiah. *GILAAAAAA. Intinya, yang gue dapet dari akang Rendy yaitu "Miskin atau kaya itu pilihan. Dan selama ini kita hanya nyinyir ama orang kaya. Kalo kita kaya gitu,kapan kita bisa kaya? Menyalahkan orang kaya karena kekayaan yang mereka punya, itulah orang-orang yang miskin akut". Dan sejak itu, gue memilih untuk jadi kaya. Belajar untuk mempelajari kekayaan dengan bijak.

Pembicara kedua yang bener-benr menginspirasi buat gue. Adalah "ABU MARLO". Rockstar magician, runner up the Master season one.


Dengan baju serba hitam. Rambut gaya Spike, ama sepatu boot hitam nutupin betis, sekilas emang bener-bener ngeliyatin cirikhas seorang Pesulap Indonsia. Dengan gaya yang asyik, dia maju kedepan dan buka Apple notebooknya .....
"Assalamualaikum wr wb ...."
Dengan riuh peserta seminar menjawab salam. Gue kira dia mau ngapain tiba-tiba ..
"Dalam hitungan satu sampai lima kalian berkonsentrasi"
"satu"
"dua"
"tiga"
"dan tidur ... enggak enggak.. saya gak akan sulap disini"
*gudubragrosok....
Sungguh orang yang bener-bener hebat dalam hati gue, kenapa? dia cerita tentang profil dia sedikit. Dia menggeluti dunia sulap sejak tahun 2002, dia sempet kuliah di SBM-ITB untuk Magister dan mendapat gelar Master of Magic and illusionist. HAH?? bukan-bukan tapi Master of Bussiness Administration, atau MBA. Gila, gak bisa diremehin nih orang.
Dia mau ngasih materi yang katanya dia bilang "entrepreneur versi hukum langit", dan bener-bener gak nyangka, awal kata-kata dia adalah,

"apa petunjuk hidup kalian?"
"kata siapa"
"pokoknya kata guru deh ya"

dan beneran gak nyangka, ternyata yang dia jelasin adalah,
AL-Qur'an Al-Karim

Dia memulai seminarnya tentang apakah tujuan hidup, apakah tujuan untuk berwirausaha, dan apa petunjuk hidup yang menjanjikan kebenaran dan kebahagiaan. Dia memulai dengan menyebut nama surat, surat ke berapa, dan ayat ke berapa ....
Si asisten membacakan terjemahan ayat yang dibaca, dia bercerita, kenapa banyak orang yang bangga kalo pas ngomong menyelipkan kutipan dan dengan bangga menyebutkan buku-buku hebat atau buku-buku karangan orang-orang besar, tapi malah jarang mengutip kata-kata dari kitab suci. Kitab yang turun dari Tuhan 1400 tahun yang lalu tanpa ada perubahan sedikitpun, yaitu al-Qur'an. Dia menjelaskan seluruh aspek bisnis dari mulai, perencanaan (planning), berhubungan baik dengan sesama ataupun pesaing bisnis, bagaimana kita mengatur keuangan, dan ini yang bener bikin gue trenyuh dan sempet nangis. "Berbakti ama orang tua dan bersedekah". Itu semua dia jelasin pake surat ama ayat Qur'an dengan detail. Dia hanya menyebutkan nomer surat dan ayat ketika menjelaskan. Dia hapal ayat-ayat mana saja yang berhubungan dengan meterinya, dan ketika sesi pertanyaan,ada seorang penanya yang bertanya ama dia. Dia gak jawab pake ungkapan, puisi, lagu, atau bahkan sulap sekalipun. Dia menjawab pertanyaan hanya dengan

"Buka surat (sekian) ayat )sekian"
"Surat ini ayat sekian"
"Surat ini ayat ini ama surat ini ayat ini"

dan para peserta seminar bertepuktangan dengan riuh melihat bagaimana abu Marlo
hapal surat dan ayat Qur'an diluar kepala. Emang Gila nih orang.....

Dari sini gue beneran belajar. Bagaimana seseorang yang hidup didunia yang sungguh tampak jauh dengan kehidupan agamis, namun dibalik itu semua, dia sungguh mengamalkan apa yang agama suruh. Kita gak bisa menilai kesalehan seseorang hanya dengan busana yang dia pakai. Siapa yang sangka kalo Abu Marlo mengasuh hampir 400 anak asuh? siapa yang menyangka kalo dia suka berkeliling tiap subuh untuk melihat bagaimana kondisi orang-orang sekitar yang tidak mampu, siapa sangka seorang pesulap begitu yakin akan Al-Qur'an dan mengamalkannya dengan baik. Jarang kita temukan ada pesulap ngingetin kita sholat. Dan dia sedikit bercerita

"Saya belajar islam baru 7 atau 8 bulanan. Segala yang saya inginkan sudah saya dapat. Menjadi pesulap (dengan bayaran 20 juta tiap tampil di televisi) sudah saya raih. Sekola tinggi, sudah. Naik haji? sudah ditahun 2005. Lalu apa yang saya kejar habis ini?"

Al-Qur'an membimbing dia. Subhanallah, Allah memberikan hidayah pada hamba yang dia pilih. Meski dia seorang pesulap.

"Kita ngaku orang mu'min, beriman, islam, tapi kapan terakhir kita baca Qur'an? Kalo tentang petunjuk hidup cuma KATANYA dan POKOKNYA gimana kita bisa hidup berkah ? Dua prinsip agar bisnis kalian berkah, BERBAKTI PADA ORANG TUA dan BERSEDEKAH"
by Abu Marlo

Jumat, 11 November 2011

Pebincangan di kantor jurusan

Lagi-lagi jum'at ini menambah daftar dan list kekesalan gue. Gimana enggak, jalan yang harusnya dapat dilalui dengan 10 menit kini membengkak jadi 45 menit. Gausah diragukan lagi, gue telat ngampus. Sungguh ya, sabar emang kudu diuji setiap saat. Padahal gue dari rumah udah siap-siap lebih pagi. Dengan make helm ama body protector ama tutup mulut, tiba-tiba dateng ke gue seorang kakek dengan pakaian serba hitam make topi. Dengan lirih tuh kakek bilang ama gue
"Restu, kamu akan jadi pembalap ..... "
Tiba-tiba angin kencang bertiup, pohon-pohon bergoyang, emak-emak yang lagi jemurin baju ngibrit lari soalnya baju yang dijemur jatuh beterbangan, dan sember air mengguyur kepala gue ama teriakan nenek-nenek ngomel-ngomel,
"turun....turun......."
Subhanallah, jam 6.15, dan akhirnya gue nyalain motor sambil masukkin ke gigi satu dan ngegas ......

"Kesatria baja hitam lagi bawa belalang tempurnya ......"
 Pas tikungan komplek gue, gue nemuin banyak monster yang berbuat kejahatan. Ada monster mata, monster idung, kaki, telinga, jenggot, ketek, dan monster-monster yang akhirnya jadi raksasa kalo kena sinar senter pak hansip. Dan dengan bantuan komunikator, gue manggil rekan-rekan raksasa gue untuk bergabung jadi satu, tapi sayang, sebuah motor mio nabrak betis gue dan .......
"shitt .... celana gue kotor.... ampun dah"
Dan jalan Thamrin kecamatan bandung kulon pun bertambah macet dan bertambah padat. Kayaknya kalo diliat dari satelit, kecamatan gue udah kaya es cendol deh... desek-desekan dan padat merayap. Sungguh ni jalan emang kudu diluasin lagi. Kalo bisa, gue pengen nyewa pintu kemana ajanya doraemon. Trus tuh pintu gue bawa ke perusahaan China buat diduplikasi dan cukup diganti namanya aja "Doramenyon". Kaya nasib Blackberry yang ama orang china berubah jadi Blueberry. Trus gue pasang disetiap sudut jalan kecamatan biar orang-orang yang lagi pada naek haji bisa mampir bentar kerumahnya buat ngambil chargeran hape yang ketinggalan. Hey ini lagi maceettt bangggg

Dan akhirnya gue dateng kekampus dengan hati yang resah, jiwa yang gelisah, meski begitu cewek-cewek tetep ngeliyatin gue sambil bilang "ihh gagaaaahh". Dan untungnya dosen MKDU gue gak ngabsen dan .. fiuuggghhh syukurlahhhh ...

Hingga akhirnya gue ketemu temen-temen gue. Ada Amel, (hati-hati ama die, gue aja ngeperrrrr), ada Chika (sitsuitsuit), ama ada Inge (?????), Naura (aduhpusingkalongomongcepetbangettdeh), Klaus, (tengtongteng), ama mbak Tiara (mau ikut??).
Perbincangan ngaler ngidul kita tiba-tiba menjadi inspirasi buat gue. Gue nanya ama satu satu dari mereka
"Mel, target lu dua tau kedepan apa?"
"ohh.. sebenernya sihh gak cuma dua taun, tapi jauh kedepan Amel punya rencana, Amel pengen bikin sekolah, tapi kahn yang namanya hal besar itu dimulai dari hal-hal kecil dulu kahn ....."
dan gue motong ...

"ohhh jadi lu mau beli batubata satu dulu dari sekarang, pasir sesendok, paku, semen, gitu?"
hahahhaha si Amel senewen
"hmm kamu Chik, kalo target dua taun kedepan apa?"
" hmmmm apa yaa, paling IP bagus, trus bisa kerja sampingan, ama hhmmm cari pacar kali ...."
gekgekgek ... hahah cari pacar? ekhmekhm ... *duhmintastrepsilkeselek
"Kalo lu nge?"
"Ampir sama sih, cuma yaa nambah ilmu aja dibidang akademis"
Hmmm, gue paling seneng kalo udah ngomongin yang namanya mimpi. Mimpi adalah hal tergila yang bisa orang waras lakukan. Mimpi adalah kunci kata Giring Nidji. Dan mimpi adalah harapan terbesar bagi manusia untuk bisa selalu belajar, berusaha, dan berbuat lebih baik. Mimpi adalah keyakinan, karena mimpi adalah pintu untuk menembus dinding kemustahilan. Dan dunia bukanlah suatu rangkaian kemustahilan.

Gue beranjak lebih luas untuk memandang mimpi 5 taun kedepan lagi sambil nanya ama temen gue tadi.
"Kalo lima taun lagi??"
Amel, "Amel pengen punya sekolah buat ngebantu anak-anak jalanan biar bisa belajar. Yaa bukan sekolah formal sih, kaya sekolah bebas gitu, di alam terbuka. "
Chika " Aku pengen jadi guru, pengajar, yang mendidik orang. Jadi guru sih"
Inge " Jadi guru tentunya, dan tetep bergerak dibidang akademis"
.... gue tersedak. Sungguh selama ini gue berada didekat orang-orang yang berjiwa mulia. Mereka yang mau bekerja demi kemajuan dan pendidikan. Mustahil hal itu tidak mereka bayangkan. Itu merupakan sebuah perbuatan hebat. Jarang gue denger ada anggora DPR bilang begitu "bikin sekolah buat anak jalanan". 
 
Great ... terus kejar mimpi kalian kawan. Tuhan mendengarkan setiap mimpi dan cita-cita mulia yang terucap. Tuhan akan selalu ada untuk hamba yang mau berbagi dengan hambaNya .....

Kamis, 10 November 2011

Speaking class with Mrs Lory Swanson

Hari rabu, kenapa kalo abis hujan malemnya, pagi hari tuh jadi macet banget. Sumpah macet gila. Udah kaya jalan Thamrin aja nih jalan kecamatan gue, padahal kondisinya jauh tanah kelangit kalo disamain ama Jalan Thamrin . gekgkegkgekgek

Gue dateng kekelas pas jam matkul Listening. Ama dosen yang gue rasa dosen paling baek banget soalnya ga pernah bikin suasana kelas Geje atau pun kaku. Hmmmm God Bless you Sir ... dan setelah matkul itu beres, gue berangkat ke Balai Bahasa buat nanyain tes PTESOL yang diminta ama si bapak. Hmmm pikiran gue mulai menari-nari nyusun RAB buat bulan ini. "hmmm nambah lagi nih pengeluaran gocap... zzzz". Tapi yaa gapapa lah, buat gue juga lagi, lagian gue juga udah punya masterplan buat ikut kursus bahasa Prancis dan itu betul-betul harus menjadi pertimbangan Dewan Anggaran Pribadi buat nyusun estimasi biaya biar gak ngeganggu ke APBD ama APBN gue. *Bahasa Koran.com

Balai bahasa gue kira gimana isinya. Dari luar keliatan tuh gedung jadul banget. *ups. Soalnya beda banget ama gedung fakultas gue yang tinggi nan megah mencakar langit menghentak bumi dan terpampang dengan jelas sebuah tulisan abstrak yang tertulis "Fakultas Selamat Datang". And how bout this building? gue kira ni gedung cuma kaya Lab bahasa dengan kursi dan headset buat dengerin ocehan orang bule sambil ditemenin resespsionis yang judes dan kalo ngelirik pake tatapan Kiki Fatmala di serial Si Manis Jembatan Ancol, dan ternyata ? TIDAK !! Banyak bule seger yang duduk n ngobrol disana, banyak ruangan yang nandain tuh ruangan dipake buat ngadain kursus atau sekedar hang out ama beberapa native speakers, and what the hell !! it's really awesome ... gue kaya masuk ke lorong waktu dan tiba-tiba *dengan gaya di film Jumper* gue mendarat disuatu negeri yang semua orang ngomong pake bahasa asing .. HEBAT !!!!

Sekedar nanya ama resepsionis yang ternyata bergender Cowok, dan tatapannya lebih seksi dari Christiano Ronaldo, gue dikasih info tentang PTESOL buat ntar. Dan ternyata khayalan gue tentang judes emang bener, pas gue nanya ama tuh Resepsionis dia cuma bilang

"ada ditabel"
"dua minggu"
"hari senin"

dan bayangan gue yang udah pindah keluar negri ama orang-orang bule yang ngomong sambil kumur-kumur tiba-tiba hilang dikacauin gara-gara nih resepdokter yang judes *kataguesih,belumkenalajakali*. dan arrggghhhhh gue bailk lagi kekampus, dan gak pake gaya Film Jumper.

Hmmm .. mengisi kekosongan dengan masuk perpus. Gue serasa jadi Einstein yang hidup dijaman modern. Bergulat dan berliku dengan buku yang membuatku larut pada dunia yang indah dan berliku. Mencari jawaban tuk setiap pertanyaan yang menggema merasuk setiap sudut kalbu. Melihat dunia dari lembaran-lembaran yang kini kusebut sebuah buku.

Jam kini menunjukan pukul satu siang. Saatnya tubbie berpisah, saatnya tubbie berpisah ... owhh tidakkkk owwhhhh .... kukeluar dari perpus sambil nenteng lima buku buat gue pinjem, tiga bukunya Gibran, dan dua bukunya mas Prie GS. eh eh eh, ngomong2 mas Prie GS, gue bener-bener terharu melihat edisi kedua Ipung, padahal gue belum buka dan belum baca tuh buku, tau ga apa yang bikin gue bener-bener terharu? Dulu banget, pas gue kelas 5, atau setara ama 2 SMA, gue pernah ngebaca buku Ipung nya mas Prie GS. Gue bener-bener termotivasi buat terus menjadi orang yang pede dan gak minder dengan keadaan bagaimanapun. Hingga pada saat itu gue kirim email ke mas Prie GS dan beliau membalas email gue dan hubungan singkat itu berakhir sampai disitu. Sampai gue bener-bener melanglang buana ke Sulawesi, Aceh dan hingga kini dua tahun menetap di bandung, dan kuliah di salah satu perguruan tinggi, tanpa sengaja masuk ke sebuah gedung yang bernama perpustakaan, dan menemukan buku yang berjudul Ipung 2, ketika kubuka kutipan dari para peminat, gue menemukan email gue tertulis disana. Dilembar ucapan dan komentar untuk novel Ipung yang bener-bener  menispirasi gue, gue sangat terharu ketika ngebaca email gue yang umurnya udah 5 taun, dan alamat emailnya pun udah lupa apa passwordnya, tapi hari ini, gue nemuin surat elektronik itu telah tertulis disalah satu buku karangan penulis hebat. Di email itu gue nulis
"Mas Prie, saya ingin menjadi seorang penulis, saya minta nasihatnya yaaa ......."
and it's really amazing ! sekarang gue jatuh cinta ama dunia tulis menulis, gue semakin yakin, kalo tulisan bukan cuma sekedar ungkapan kata, namun tulisan adalah sebuah DOA.

Balik ke perpus lagi, udah jam masuk dosen bule gue yang bernama Lory Swanson. Dosen yang diimpor dari Minnesota USA. Dia sangat expressive, attractive, dan bener-bener bikin kelas kita kaya kursus gratis ama native speakers. "Just speak up!".
Suatu ketika setelah pelajaran habis, gue coba nanya ama die gimana perjalanan dia pas ke kota Semarang tempo hari. Dengan aksen Cinta laura versi 50 tahun dia berkata dengan penuh rasa pede
"KOTA CYANG INDYAH, DAN CIDAK BEGICU MECAT"
Gekgekgekgekgek .. spontan sekelas ketawa denger tuh dosen pelanga pelongo sambil mesem-mesem diketawain ama mahasiswa Indonesia. Emang tengil nih mahasiswa Indonesia, hehehehe


Translate it

ChineseFrenchGermanItalianJapaneseEnglishRussianSpanish