Namaku Restu Surya Dinagara. Aku lahir di Kota terindah yang penuh dengan peninggalan sejarah dan keindahan. Bandung. Kota yang ku tinggalkan selama tujuh tahun. Dulu ku sekolah disuatu tempat yang kini orang lebih akrab dengan sebutan Pondok Madani. Sekolah yang kini telah diadaptasi menjadi sebuah novel dan sedang dalam proses pembuatan film. Sekolah yang mengajarkanku bagaimana untuk hidup dan bertahan. Ditengah deru kehidupan yang begitu kencang. Sekolah itu terletak dikota Ponorogo. Jawa Timur.
Kusempat tinggal di Kendari. Tepatnya di kabupaten Konawe Selatan. Kec Mowila, desa Pudahoa. Tempat yang sangat menuntut ketahanan mental dan batin. Juga ketahanan fisik yang harus selalu tangguh. Namun, Kendari cukup memberikan arti penting padaku. Untuk tidak mengeluh karena mengeluh berarti "KALAH"
Setelah negeri Daeng aku jajaki, ku sempat berlabuh ke Aceh. Kota yang lululantak karena Tsunami. Kota yang sempat menangis. Kumelihat bagaimana Tsunami menghancurkan banyak bangunan dari banyaknya bangunan yang tampak baru. Kumelihat bagaimana Tsunami menelan banyak korban dari kuburan Massal yang hampir sama dengan lapangan sepak bola.
Kali ini aku mengemban amanat sebagai Mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Aku memiliki cita-cita untuk menerbitkan novel best seller yang diterjemahkan ke berbagai bahasa asing seperti novel karya Dan Brown atau Andrea Hirata. Novel yang kemudian menjadi sebuah film dan mendapat banyak profit. Dari hasil itu aku akan membuka usaha kerajinan tangan, percetakan, dan usaha rumah makan. Lalu aku juga akan membuka sekolah menulis dan panti asuhan wirakarya. Dan dari situ, aku akan melanjutkan studi Magister Ilmu Komunikasi dalam atau luar negeri.
Aku juga memiliki cita-cita untuk menjadi penyiar radio, presenter tv, newscaster, dan memiliki rumah produksi film. Aku akan meniti langkah dari hal yang paling kecil. Semoga Allah meridhoi dan cita-citaku ini didoakan oleh orang banyak.
Kusempat tinggal di Kendari. Tepatnya di kabupaten Konawe Selatan. Kec Mowila, desa Pudahoa. Tempat yang sangat menuntut ketahanan mental dan batin. Juga ketahanan fisik yang harus selalu tangguh. Namun, Kendari cukup memberikan arti penting padaku. Untuk tidak mengeluh karena mengeluh berarti "KALAH"
Setelah negeri Daeng aku jajaki, ku sempat berlabuh ke Aceh. Kota yang lululantak karena Tsunami. Kota yang sempat menangis. Kumelihat bagaimana Tsunami menghancurkan banyak bangunan dari banyaknya bangunan yang tampak baru. Kumelihat bagaimana Tsunami menelan banyak korban dari kuburan Massal yang hampir sama dengan lapangan sepak bola.
Kali ini aku mengemban amanat sebagai Mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Aku memiliki cita-cita untuk menerbitkan novel best seller yang diterjemahkan ke berbagai bahasa asing seperti novel karya Dan Brown atau Andrea Hirata. Novel yang kemudian menjadi sebuah film dan mendapat banyak profit. Dari hasil itu aku akan membuka usaha kerajinan tangan, percetakan, dan usaha rumah makan. Lalu aku juga akan membuka sekolah menulis dan panti asuhan wirakarya. Dan dari situ, aku akan melanjutkan studi Magister Ilmu Komunikasi dalam atau luar negeri.
Aku juga memiliki cita-cita untuk menjadi penyiar radio, presenter tv, newscaster, dan memiliki rumah produksi film. Aku akan meniti langkah dari hal yang paling kecil. Semoga Allah meridhoi dan cita-citaku ini didoakan oleh orang banyak.
