Selasa, 21 Februari 2012

Review apa yang terjadi kemarin...

Awalnya saya bingung harus memulai darimana. Mengapa? Karena apa yang saya tulis tidak menentu arah. Kadang tulisan hanya bersifat curahan pikiran, emosi, kisah pendek sehari-hari, atau hanya pendapat akan suatu fenomena. Saya tahu, dalam tehnik menulis hal seperti ini sebaiknya dihindari. Karena menulis yang tidak terfokus akan membuat pembaca kebingungan. Topik yang dibawa-pun juga kadang tidak terprediksi. Oleh karenanya, saya akan mencoba memfokuskan apa yang akan saya tulis. Ya, menulis apa yang dialami sehari-hari. Entah itu cinta, kagum, konyol, semangat, sedih, emosi, asal jangan menghina (meski menghina kadang beda tipis dengan mengkritik), dan tentunya menyimpan hikmah. #gaya-ustad....

Kemarin, seperti biasa saya memulai aktifitas kuliah saya. Matakuliahnya adalah Phonetic and Phonology. Ilmu yang mempelajari tata ucap suatu bahasa berdasarkan organ produksinya. Kali ini kawan saya Robi dan teamnya menjadi First Presenter. Meski kuliah agak delay karena dosen yang telat, secara keseluruhan presentasi dan materi yang dibawakan sangat baik. Keren....

Setelah mata kuliah Phonetic, hanya jeda untuk solat zuhur, saya kembali ke kelas dan mempelajari matakuliah Foundation of Grammar. Matakuliah yang bagi saya sangat menyenangkan. Entah mengapa, sejak berkenalan dengan Grammar pada kelas 3 SMP, saya selalu tertarik dengan yang satu ini. Dengan nilai pun alhamdulillah selalu aman. Grammar menurut hemat saya sama halnya seperti Nahwu dan Shorf. Dan saya mempelajari kedua ilmu itu selama 5 tahun. Grammar 4 tahun, (ketika SMP dan SMA). Semoga saja kesenangan saya akan Grammar tidak membuat saya terlena. Dan semoga nilai yang saya dapat akan memuaskan seperti halnya dulu. Amin....

Apa yang membuat saya sangat "excited" dengan Grammar saat ini? Jujur saja, diajari oleh seorang Guru Besar Linguistik juga seorang Professor memang betul-betul menyenangkan. Sangat menyenangkan. Bahkan saya membayangkan kalau saja setiap matakuliah cara Dosen mengajar seperti beliau, tentu kualitas mahasiswa pun gak jauh beda ama Dosennya.Beliau mengajar "Bahasa Inggris" dengan bahasa pengantar "Bahasa Inggris", dan memahamkan materi dengan "Bahasa Inggris". Apa yang saya pelajari ketika masih di KMI, guru bahasa seharusnya demikian. Bukan mengajari bahasa dengan bahasa yang lain. Memang, latar belakang beliau yang pernah studi di Aussie memberi banyak feedback bagi beliau. But, mau kuliah dimanapun, bila sudah memegang amanah sebagai dosen (apalagi dosen bahasa) seyogianya, bahasa pengantar yang dipakai adalah bahasa yang menjadi pokok pembahasan.

Selesai kuliah, saya bergegas menuju musholla dan menunaikan sholat ashar. Awalnya saya berncana untuk mengikuti English Debate Community. Awalnya ragu sih mau ikut, ngeliat personel debat yang skillnya keren bikin saya agak minder. But, setelah mengikuti kegiatan itu pertama kali, saya merasa ini merupakan tantangan keren. Dan, bismillah akan terus belajar dalam segala hal ...

Hari yang sempurna menurut gue, thanks Allah.....

Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI Bandung

Tidak ada komentar:

Translate it

ChineseFrenchGermanItalianJapaneseEnglishRussianSpanish