Rabu, 15 Februari 2012

Karya Tulis di Jurnal Ilmiah, why not?


Universitas di Indonesia saat ini masih berada di peringkat bawah dari jajaran universitas terbaik di dunia. Tapi yang mengherankan, universitas di negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, mampu menempati peringkat 100 besar. Bahkan National University of Singapore menempati peringkat 20 besar universitas terbaik di dunia. Ternyata letak geografis, latar belakang budaya, dan ras yang banyak memiliki kesamaan dengan kita, tidak membuktikan kualitas universitas yang sama pula. Ukuran ranking tersebut tidak hanya melalui penilaian jumlah dosen asing, jumlah mahasiswa asing, atau canggihnya laboratorium IPA, tetapi dinilai juga dari berapa banyak jumlah karya tulis ilmiah yang dikutip di forum dunia.

Secara kuantitas penduduk, Indonesia menempati urutan keempat terbesar di dunia. Dan setiap tahunnya, jumlah mahasiswa baru yang mendaftar pada perguruan tinggi negeri atau  swasta mencapai rata-rata tujuh ratus ribu pendaftar. Secara logika, bila setiap tahun pendaftar mencapai angka sekian, maka seharusnya tiap tahun alumni dan wisudawan mencapai angka kisaran lima ratus atau enam ratus ribu alumni. Dan bila tiap mahasiswa membuat sebuah karya tulis ilmiah, maka dipastikan jumlah karya tulis ilmiah “seharusnya” meningkat sesuai dengan jumlah wisudawan. Tentu hal ini dapat mendongkrak kualitas alumni juga kualitas perguruan tinggi, secara nasional maupun internasional.

Program penerbitan karya ilmiah perlu didukung dan direalisasikan. Tentu dengan pengawasan dan bimbingan dosen agar karya ilmiah tidak sekedar karya tulis alih-alih hasil plagiarisme. Berangkat dari sini, tentu kualitas perguruan tinggi di Indonesia mampu bersaing dikancah internasional. Seyogyanya,  program ini dimaknai dengan penuh kesadaran akan pentingnya reproduksi ilmu pengetahuan melalui karya tulis ilmiah. Tak aneh, di Indonesia banyak sarjana sastra dan ilmu bahasa tetapi tidak mampu menulis apalagi membuat buku ajar. Penekanan pengajaran sastra hanya pada penguasaan teori dan struktur, tapi kualitas menulis masih diragukan.


Tidak ada komentar:

Translate it

ChineseFrenchGermanItalianJapaneseEnglishRussianSpanish