Kamis, 08 Desember 2011

The Choice

Selamat Pagi !!
Buat sobat blogger, kali ini gue mau share nih. Tentang sebuah problematika kehidupan yang sering kita temui. Mungkin bahasanya rada bikin bingung. Tapi gapapa lah ya, hehe. Ya sekalian kita diskusi yang agak mikir dikit. Kan udah mahasiswa.

Selepas kita lulus SMA, kita seolah-olah berdiri sendiri. Kita dilepas bak merpati dan terbang ke arah yang kita sendiri belum pernah menjangkaunya. Kita diabur begitu saja. Terkadang kita bingung untuk menentukan langkah. Menentukan jatidiri,menentukan karakter. Dan gak akan jauh, pastinya kita akan mengambil arah pada pengalaman kita dahulu ketika SMA. Semua yang kita temui dan masih asing dalam benak kita akan diproses dan dicerna melalui otak dan hati. Lalu dipadukan dengan pengalaman kita dahulu ketika SMA. Jadilah itu sebuah pilihan yang kita pilih. Keputusan yang kita yakini. Berdasarkan hati, akal, pikiran, dan diolah dalam sebuah wadah yang bernama "pengalaman".

Sekilas kita cermati, kita seakan bercermin kebelakang dalam menghadapi permasalahan yang jelas-jelas ada didepan mata kita. Kita selalu mencoba untuk menatap kebelakang sejenak, dan berpikir untuk memutuskan, apakah permasalahan itu pantas kita hadapi, atau malah berpikir "itu tidak pernah saya alami, dan saya tidak tahu. Saya takut ....". Dan lagi-lagi, itu semua kita sandarkan pada pengalaman kita dahulu ketika SMA. Kita sering bilang "kan guru saya dulu bilang gini, dulu aku belajar gini, dulu .. dulu .." dan dulu selanjutnya. Memang dalam dunia kampus yang baru kita jajaki ini, kita seolah masih meraba kemanakah jalan yang akan kita tempuh. Sering kita terjatuh dalam opsi yang tidak menguntungkan, dan akhirnya, kita terjebak dalam rasa GALAU.

Namun sobat blogger, memang tidak salah bila kita berpikir dan menilai berdasarkan apa yang dulu kita rasakan. Tapi coba kita sedikit renungkan. Dan memposisikan masa lalu sebagai kaca spion yang sesekali kita lihat. Dan membuka mata lebar-lebar pada kaca utama didepan mata kita, dan melihat banyaknya fenomena yang SEDANG terjadi didepan mata kita. Kita banyak melihat kesempatan, peluang, dan ide-ide segar yang tampak didepan kita. Kita dapat melihat orang sukses, orang yang maju, dan orang-orang yang menginspirasi kita, bila kita mau membuka mata lebar-lebar pada apa yang terjadi didepan mata kita. Bukan menatap kebelakang pada kaca spion. Bukan selalu menjadikan masa lalu sebagai acuan dasar. Dan disinilah kita dapat memilih, mau jadi apa kita ini? mau jalan kemana? mau ngapain?

Kalo kita coba renungkan, mereka yang maju, yang sukses, yang berkembang, tentu mereka juga belum pernah merasakan hal itu sebelumnya. Mereka juga pasti melawati masa bingung, kemana mereka akan melangkah. Tapi yang kita dapat, mereka memposisikan dirinya pada dua pilihan besar. Gagal atau Berhasil. Dan apa yang terjadi ? Mereka mendapatkan apa yang mereka mau. Mereka memposisikan diri dalam sebuah dilema besar. Yang banyak mempertaruhkan harga diri mereka, mempertaruhkan rasa malu mereka, tapi sungguh yang kita dapati adalah mereka yang berkarakter kuat dan tangguh. Merekalah yang menjadi pendorong, penggerak, dan perubah masa depan. Merekalah orang-orang yang berani.

Kalo boleh berpendapat, saya akan mengatakan, kita hanya terbagi menjadi dua kriteria besar. Pertama, mereka adalah orang yang menjalani hari dengan biasa, berbuat dengan biasa, berpikir dengan biasa, merencanakan hal yang biasa, bertindak biasa, dan gak akan diragukan lagi, hasilnya pun akan BIASA. Orang biasa ini adalah orang yang hanya menerima hasil secara biasa. Dan menerimanya dengan biasa. Semua yang dia jalani pun biasa saja. Mereka takut berbuat untuk hal-hal yang tidak biasa. Dan sudah menjadi kebiasaan, orang ini pasti BIASA kalo liat hal-hal yang keren bin luar biasa.

Kedua, mereka yang hidupnya selalu tidak pasti. Mereka menetapkan dirinya pada kemungkinan yang tidak pasti. Berjalan tanpa arah yang terkadang tidak pasti. Dan disisi lain, mereka akan menerima hasil dengan tidakpasti juga. Karena mereka berani mengambil resiko akan pekerjaan mereka. Dan mereka pun diberi hasil yang tidak pasti. Tapi justru ketidak pastian itulah yang mengantar dia pada dunia yang tidak pasti. Dunia yang bergejolak karena suatu ketidakpastian. Ternyata, ketidakpastian itulah yang mendorong mereka untuk bekerja lebih keras, berbuat lebih keras, berpikir lebih keras, dan bertindak lebih keras. Ternyata, ketidak pastian itu membuahkan hasil. Hasil kerja keras mereka dibayar setimpal dengan kadar usaha mereka. Karena mereka selalu dikejar-kejar ketidak pastian, mereka berbuat sekuat tenaga mereka.

Dan kembali ke judul, semua itu hanyalah pilihan. Pilihan yang setiap orang berhak untuk menentukan kemana kita akan melangkah. Sekarang kita sudah ada di dunia Kampus dan gak mungkin balik lagi ke masa-masa SMA dengan segala pernak-perniknya. Dan sedikit masukan buat kita semua, saya ada sebuat quotes yang bagus. Kalimat ini dikutip dari kata-kata Ranchodas dalam film Three idiots yang berbunyi
"Lalu bagaimana? apakah nanti bila kita sudah sekarat dan terbaring lemas di Rumah Sakit menunggu kematian datang,kita hanya bisa berkata, jalan terbuka lebar, taksi sudah datang, hanya karena kita TAKUT pada orang-orang dan takut karena resiko, kita mengurungkan semua impian kita. Dan dengan lirih akhirnya kita menyesal sambil berkata, Andai ku punya sedikit keberanian, tentu hidupku akan berubah"


Dan semoga sobat blogger bisa mengambil hikmah dari artikel sederhana ini. Saya tidak berniat buat memprovokasi atau memaksa. Saya hanya ingin share, siapa tahu, sedikit kata ini memberikan hikmah dan dapat memberi manfaat buat sobat-sobat sekalian. Saya cuma pesen, "ayo kawan, ambil langkah hari ini, mulai meniti tangga, gapai segala impian, gausah kagum ama rumput tetangga, karena rumput kita lebih asik dari rumput tetangga" .Hatur nuhun.

Tidak ada komentar:

Translate it

ChineseFrenchGermanItalianJapaneseEnglishRussianSpanish