Kamis, 29 Oktober 2015

Sindrom Semester Akhir

Mungkin ini adalah momen di mana banyak mahasiswa tingkat akhir kebingungan. Saat skripsi yang dikerjakan tak kunjung selesai, saat bimbingan sulit dilakukan, dan banyak tagihan yang menguras pendapatan membuat para pejuang skripsi ini kelimpungan. Bagaimana tidak, sang gadis idaman selalu mengatakan bahwa rencana untuk menyempurnakan agama jangan hanya angan-angan. Ya itu semua butuh perjuangan, tetapi, bukankah kita harus menyelesaikaj tugas yang jelas-jelas ada di depan?

Mungkin ini hanyalah salah satu potret yang ada. Di sisi lain, banyak orang-orang yang nekad berbuat sesuai apa yang ia mau dan bekerja sesuai apa yang disukai. Banyak yang lantas menjadikan skripsi bukan prioritas utama, tetapi kewajiban yang pasti selesai. Namun saat situasinya terjal, apakah kita harus diam dan menunggu saja? Atau kita fokus membangun apa yang kita usahakan dan mencoba menuai apa yang kita perjuangkan?

Dan itu pun terjadi padaku sekarang. Apakah aku harus terus bersabar dan hanya menunggu? Atau berbuat dan bekerja sesuai passion yang aku suka?

Well, jawabannya adalah, mari kita keliling dunia dulu saja. Tunggu kisah selanjutnya ya ... Pagi ini aku menulis di kamarku, mungkin minggu depan aku sudah menulis di dormitori atau pinggiran Angkor Watt. Hehhe 


Tidak ada komentar:

Translate it

ChineseFrenchGermanItalianJapaneseEnglishRussianSpanish