Minggu, 15 November 2015

Mengapa Harus Berkelana

Pagi itu, aku sudah siap mengepak barang yang akan kubawa. Awalnya agak sedikit bingung harus menggunakan tas yang kecil atau tas yang besar. Tapi ternyata, dengan batas berat yang hanya 7 kg, tas kecil yang selalu digunakan untuk pergi ke kampus nampaknya sudah cukup. Well, barang-barang sudah siap dan mari berdoa terlebih dahulu.

Pagi sekitar pukul 06.30 aku berangkat ke bandara Husein Sastranegara. Ayahku mengantarku sampai pintu depan bandara. This was my first trip going abroad, and I was curious what would happen once I stepped on the immigration desk, boarding room, and then flying with the airplane. Setibanya aku di bandara, sudah ada Amanda, dan Rully, beserta para orang tua mereka. Satu lagi yang belum datang: Wan Abud Fadil Mohsin Alhadi.

Fadil pun datang, kami pun saling bersalaman dengan para orang tua. Intinya saling menitipkan. Karena perjalanan ini hanya kurang dari dua minggu, secara pribadi aku tidak merasakan haru yang begitu dalam. Apalagi ini trip. Tak apa lah, yang penting doa orang tua selalu menyertai. Amiin.

Kamipun memasuki bandara. Bandara Husein memang tidak besar, tapi alhamdulillah sedang ada renovasi dan pembangunan besar-besaran. Tanpa proses panjang, kami pun memasuki booth imigrasi, memasuki boarding room, dan tanpa menunggu lama, perjalanan kami pun dimulai. Pesawat Air Asia yang akan membawa kami sudah tiba dan siap lepas landas. Singapore, here we come!

Melihat Indonesia dari atas langit sangat menyenangkan. Pulau-pulau kecil yang unik, garis pantai yang luar biasa, serta pemandangan hamparan laut menjadi eksotisme negaraku ini. Ini memang bukan penerbangan pertama, tetapi ini adalah penerbangan pertamaku ke luar negeri. Para penumpang pun sepertinya hendak berlibur. Tak lama, hanya kurang dari dua jam, pilot sudah memberi tahu bahwa pesawat akan segera mendarat di bandara Changi. Penerbangan lebih cepat satu jam, Gak tau apa karena pesawat gak macet atau karena cuaca lagi bagus. He he he



Akhirnya, kita pun tiba di Singapura. This is Singapore! Negara dengan luas yang kecil tetapi memiliki infrastruktur yang luar biasa. Meski hanya satu hari di Singapura, ada banyak hal yang aku pahami dan aku pelajari. Dan ini pula lah yang menjadi poin penting mengapa anak-anak muda harus berkelana, setidaknya ke negara tetangga sebelah saja dulu hehehe (dikutip dari beberapa blog)

1. Belajar Bahasa

Sebagai mahasiswa, kita sering sekali mendengar bahwa kita adalah agent of change. Agen perubahan yang dituntut untuk memiliki banyak kemampuan. Di sisi lain, kemampuan bahasa adalah suatu kebutuhan yang sudah tidak bisa dielakkan lagi. Apalagi aku mengambil jurusan bahasa Inggris, practicing my English skill here was the right decision. However, although I have been learning English for more than 4 years, I still need to be more sensitive and responsive to accent and dialect. Singaporean speak English, but, there are some adjustments between their culture and the English language itself; it creates Singlish. Terkadang, aku pun harus selalu bilang "pardon?", atau "can you say that again". Tetapi, secara keseluruhan, bahasa Inggris yang aku pakai dapat dimengerti oleh mereka.

2. Menghargai Waktu

Saat kaki ini melangkah di bandara Changi, menaiki skytrain ke terminal sebelah, lalu menggunakan kereta cepat untuk sekadar menuju Merlion, perlu tenaga ekstra sob. Kenapa? Karena semua harus dicapai dengan jalan kaki. Orang-orang di sini berjalan dengan cepat. Mereka sangat menghargai waktu. Sementara kebiasaan burukku adalah kita masih berleha-leha meski sudah naik motor, lalu berjalan pelan dengan gaya cool karena siapa tau ketemu adik tingkat yang gemes. Mungkin ini hanya persepsiku saja, tetapi, di sini semua nampak serius dengan tujuannya. Berjalan lambat hanya akan menjadi masalah: ketinggalan kereta, telat kerja, dipotong gaji, citra yang buruk. Dari yang awalnya  kita selalu nyantai, kini ritme langkah harus dibuat lebih cepat agar kita berdisiplin dengan waktu kereta.



Masih ada beberapa poin yang ingin saya ceritakan nih, tapi kita lanjut di entry selanjutnya saja ya. Thank you for reading :)

Tidak ada komentar:

Translate it

ChineseFrenchGermanItalianJapaneseEnglishRussianSpanish