Jumat, 27 April 2012

Bermimpi ....

Minggu-minggu ini gatau kenapa gue suka ngebayangin mimpi-mimpi gue. Semua keinginan yang ingin gue capai dan gue dapatkan. Gue tahu dan sadar kalo mimpi emang ga diraih dengan hanya bermimpi. Gue tahu itu. Tapi membayangkan mimpi, merasakan bahagianya meraih mimpi, dan sakitnya bila mimpi itu tidak tercapai, memberikan arti lain dalam pandanganku. Semua itu begitu indah ...

Awal gue bermimpi yang bikin gue ngerasa "hidup" adalah ketika gue mendapat juara dalam lomba menulis cerpen. Bukan mau sombong nih sobat blogger, tapi pengen share dan berbagi. Hehe... Dari situ, ketika nama gue terpampang dalam layar dan mendapat juara, gue ngerasa banyak pintu dan peluang terbuka didepan mata. Semua benar-benar menantangku untuk kulibas. Dari menulis cerpen itu pula, aku jatuh cinta dengan dunia sastra dan menulis. Semua berjalan bukan tanpa tantangan dan kesulitan. Tapi dari awal, sejak aku menjadi pramuka di Madani, aku diajari bagaimana untuk yakin dan selalu "pantang menyerah" dalam berupaya. Dan kadang yang menghambat gue untuk melangkah adalah rasa malu. Malu memang kadang menjadi batu penghalang untuk melangkah. Dan ketika kesempatan itu lewat, gue cuma bisa meratap dan kecewa. Kecewa bukan karena semua sudah diusahakan dan hasilnya tidak memuaskan, bukan. Tapi kecewa mengapa hanya karena "malu" gue mengubur semua keinginan dan melewatkan banyak momentum.

Sejak kesukaanku dengan dunia tulis menulis, gue mengenal banyak hal. Dari mulai mengikuti seminar kepenulisan, masuk UKM penulisan, dan tentunya ngeblog dan menuangkan banyak tulisan disini. Semua sungguh menyenangkan. Gue berasumsi, bahwa dunia menulis itu membuka banyak peluang. Gue sering banget mengkaji formulir beasiswa, formulir pertukaran pelajar, dan formulir yang lain. Kebanyakan dari itu semua mempersyaratkan menulis essay. Tentu essay adalah sebuah karya tulis. Dan dari situlah, optimismeku semakin bertambah.

Dan pertemuan gue dengan salah satu rekan di UKM Kepenulisan membuka pikiranku. Banyak info tentang pertukaran pelajar dan beasiswa ke luar negeri. Luar Negeri. Kata-kata yang selalu membuat pikiranku tertantang. Sudah banyak rekan-rekanku ketika di Madani yang kini belajar di luar negeri. Mesir, Sudan, Jordan, Pakistan, dan para senior yang sudah kemana-mana. Tentunya gue gak mau kalah akan hal ini. Dan saat itulah gue ngerasa mimpi gue terbuka lebar. 

Waktu itu Program Pertukaran Pemudan Antar Negara yang diadakan PCMI Jabar terbuka didepan mata. Gue ambil formulirnya dan tentunya sudah pasti disitu tertulis "Write an essay including the answer from several questions below". Yap... inilah saatnya, meski gue masih mahasiswa baru (semester 2) tapi untuk hal ini, gue gak mau kalah. 
Why not?....

Semenjak itulah.. gue ngerasa, dunia itu sangatlah luas. Luas sekali. Banyak tanah yang ingin kupijak, banyak langit yang ingin kutatap, banyak air yang ingin kuminum, diseluruh penjuru Bumi yang Allah ciptakan. Meski saat itu, gue harus melepas kesempatan dan tidak ikut untuk seleksi tahap akhir dikarenakan UTS, gue udah bersyukur banget bisa ikut seleksi dan lolos sampai tahap 50 besar.

Setelah itu selesai, ada acara lain yang bagi gue benar-benar mempersyaratkan skill menulis lebih baik lagi. Khususnya dalam Bahasa Inggris. Yaitu acara Nusantara Model of United Nations (NuMUN). Disini gue bener-bener ditantang untuk menulis cepat, berkomentar cepat, dan membacakannya diatas podium. Juga dalam pembuatan position paper, working paper, draft resolution, dll. Menulis dan menulis. Awesome!

Dari situlah mimpi-mimpi gue semakin membayang. 

Hahaha....

Disamping dunia menulis, ada lagi dunia yang ini bener-bener bikin gue ngemalun jauh. Dunia Ngomong. Dari kecil sebenernya gue gak termasuk orang yang bawel atau cerewet. Gue agak pemalu buat melucu atau ngocol depan orang-orang. Belum kondisi fisik saat gue kecil lemah banget. Tapi Ibu selalu menyuruhku buat tampil kedepan entah acaranya apa. Kalo ada kesempatan buat tampil dan maju kedepan, Ibu suka nyuruh-nyuruh dan bilang "Anak Ibu masa pemalu?" Dan perubahan total terjadi ketika gue sekolah di Madani. 

Belum dua bulan gue sekolah di Madani, gue udah nekat buat ikut lomba pidato yang saat itu banyak diikuti ama orang-orang lulusan SMP. Dan gue cuma lulusan SD dan masih planga-plongo ama yang namanya pidato. Tapi gatau kenapa, dari situ kesannya lain. Dan ketika tahun pertama gue pulang kerumah, gue udah disuruh buat tampil berpidato dalam Bahasa Inggris. *padahal saat itu gue gak terlalu ngerti artinya .... hahaha.... 

Makin naik kelas, dunia berbicara udah jadi makanan sehari-hari. Dari mulai baca pengumuman, teriak-teriak pas pramuka, dan koar-koar dalam kegiatan angkatan. Semua menuntut kemampuan berbicara didepan umum. Dan semua itu semakin berkembang ketika gue yang masih kelas 1 SMA nekat buat ngisi kegiatan Ramadhan di salah satu SMP Negeri di Bandung. Gue ngehadapin Kepsek, Guru Agama, dll ... semua pake ngomong tentunya. Dan ternyata, gak sia-sia, gue dan temen-temen yang masih 1 SMA dikasih kesempatan buat ngisi acara Ramadhan dan mengajar untuk anak-anak kelas 1 sampai kelas 3 SMP.

Dan tentunya, pengalaman menjadi pengurus OPPM, menjadi Bagian Keamanan Madani, dan menjadi Ketuka Koordinator Kegiatan Pramuka di Kendari menuntut skill berbicara lagi. Dan feedback paling besar adalah ketika aku menjadi Guru di Nanggroe Aceh Darussalam. Menghadapi wali murid yang protes, menghadapi warga yang menuntut ini itu, menghadapi murid yang umurnya sudah 26 tahun, semua tentu menggunakan "ngomong". Alhamdulillah, dari situ banyak pelajaran yang gue dapet. Dari mulai ngajar dengan ala penyiar radio, pembaca berita, dan pengisi seminar, semua gue coba. Sorry anak kelas 3B, 5B, dan semua murid... gue eksperimen ngomong pas ngajar ... hahhaa

Dari itu semualah.... gue merangkai mimpi yang selalu terbayang...
Menjadi Diplomat, Penulis, Penyiar Radio, Pembawa Berita, Guru, Dosen, Presenter, dan semuanya....

Bermimpi untuk membaca pidato di Podium PBB, Pidato di Mimbar Istana Merdeka, membaca berita didepan seluruh pemirsa Indonesia, membawakan acara di salah satu stasiun televisi, dan menjadi penyiar radio di stasiun radio beken di Bandung, best speaker di HnMUN, delegasi MUN ke Eropa, Asia Pasifik, dll .... dan membawakan acara dengan rating tertinggi di pertelevisian nasional.. dan masih banyak lagi...

Menulis .. dan Bicara .....

Kaya mata kuliah aja.. hahha


Tidak ada komentar:

Translate it

ChineseFrenchGermanItalianJapaneseEnglishRussianSpanish