Sobbat blogger, Bulan Mei ini gue pengen share ama kalian. Tentang sebuah buku yang menurut gue keren banget dan selalu menjadi temen kalo gue ngerasa suntuk. Dalam buku ini ada banyak kisah berhikmah yang (menurut gue) dapat kita ambil pelajarannya. Cerita yang akan gue share kali ini adalah tentang Bus Berikutnya. Mungkin temen-temen sempet liat atau baca cerita ini dari berbagai sumber. Memang cerita ini banyak kita temukan di banyak laman, so... cerita yang akan saya share kali ini memang bukan orisinil (saya mensadur dari buku) dan di akhir cerita, saya akan sedikit mereview nilai-nilai yang ada dalam cerita ini.
Ketahuilah, cinta itu ibarat orang menunggu bus. Ketika bus datang, kau mengamatinya lalu berkata dalam hati, "Oooh... Penuh sekali... aku tidak bisa duduk. Sebaiknya kutunggu bus yang lain."
Kau biarkan bus itu pergi lalu menunggu bus yang lain. Bus kedua datang, kau mengamatinya tapi lalu kau berkata, "Ooh... bus ini sangat tua... butuh banyak perbaikan!" Bus itu kau biarkan pergi lalu kau putuskan menunggu bus berikutnya.
Sejenak kemudian bus berikutnya datang. Bus itu tidak penuh penumpang dan tidak tua. Setelah kau amati, kau berkata, "Ooh... Tidak ada AC nya, sebaiknya kutunggu bus yang lain."
Lagi-lagi, kau biarkan bus itu pergi dan kau menunggu bus yang lain. Hari mulai petang, langit mulai gelap, kau menjadi panik, akhirnya kau terpaksa lompat ke bus berikutnya. Setelah bus itu berjalan, kau baru sadar bahwa kau naik bus jurusan lain.
Kau buang waktu dan uangmu untuk meraih yang kau idamkan. Sesungguhnya, meskipun kau berhasil mendapatkan bus ber AC, kau tidak bisa memastikan bahwa bus itu tidak akan mogok, atau bisa saja AC nya terlalu dingin untukmu.
TUNGGU... Aku yakin kau juga pernah mengalami peristiwa ini. Kau melihat bus datang (Bus yang kau inginkan, tentu). Kau pun segera melambaikan tanganmu. Tapi... WUSS... Sang sopir ngebut melewatimu. Ia bersikap seakan-akan tidak melihatmu. Kaupun segera sadar, ternyata bus itu tidak diperuntukkan bagimu.
Pada hakekatnya, mencari pasangan adalah seperti mencari bus. Apakah kau akan menumpanginya dan menghargai bus itu?! Itu semuanya tergantung padamu sendiri!
Bila kau belum mampu membuat keputusan, JALANLAH... Jalan memang berarti kau belum memperoleh yang kau idamkan. Namun sisi baiknya adalah, kau masih dapat memilih bus mana yang kau inginkan. Adapun mereka yang tidak dapat pindah kendaraan, mereka harus puas dengan bus yang mereka tumpangi sekarang.
Sedikit lagi. Kadang-kadang lebih baik kau memilih bus yang kau sudah biasa dan kenal dari pada kau pertaruhkan dirimu dengan kendaraan yang sama sekali asing bagimu. Tapi sekali lagi, hidup ini menjadi kurang mengasyikkan bila kita tidak berani mengambil resiko...
Kau biarkan bus itu pergi lalu menunggu bus yang lain. Bus kedua datang, kau mengamatinya tapi lalu kau berkata, "Ooh... bus ini sangat tua... butuh banyak perbaikan!" Bus itu kau biarkan pergi lalu kau putuskan menunggu bus berikutnya.
Sejenak kemudian bus berikutnya datang. Bus itu tidak penuh penumpang dan tidak tua. Setelah kau amati, kau berkata, "Ooh... Tidak ada AC nya, sebaiknya kutunggu bus yang lain."
Lagi-lagi, kau biarkan bus itu pergi dan kau menunggu bus yang lain. Hari mulai petang, langit mulai gelap, kau menjadi panik, akhirnya kau terpaksa lompat ke bus berikutnya. Setelah bus itu berjalan, kau baru sadar bahwa kau naik bus jurusan lain.
Kau buang waktu dan uangmu untuk meraih yang kau idamkan. Sesungguhnya, meskipun kau berhasil mendapatkan bus ber AC, kau tidak bisa memastikan bahwa bus itu tidak akan mogok, atau bisa saja AC nya terlalu dingin untukmu.
TUNGGU... Aku yakin kau juga pernah mengalami peristiwa ini. Kau melihat bus datang (Bus yang kau inginkan, tentu). Kau pun segera melambaikan tanganmu. Tapi... WUSS... Sang sopir ngebut melewatimu. Ia bersikap seakan-akan tidak melihatmu. Kaupun segera sadar, ternyata bus itu tidak diperuntukkan bagimu.
Pada hakekatnya, mencari pasangan adalah seperti mencari bus. Apakah kau akan menumpanginya dan menghargai bus itu?! Itu semuanya tergantung padamu sendiri!
Bila kau belum mampu membuat keputusan, JALANLAH... Jalan memang berarti kau belum memperoleh yang kau idamkan. Namun sisi baiknya adalah, kau masih dapat memilih bus mana yang kau inginkan. Adapun mereka yang tidak dapat pindah kendaraan, mereka harus puas dengan bus yang mereka tumpangi sekarang.
Sedikit lagi. Kadang-kadang lebih baik kau memilih bus yang kau sudah biasa dan kenal dari pada kau pertaruhkan dirimu dengan kendaraan yang sama sekali asing bagimu. Tapi sekali lagi, hidup ini menjadi kurang mengasyikkan bila kita tidak berani mengambil resiko...
source |
Terkadang kita malu atau merasa kurang pas kalau pada kenyataannya kita belum punya rekan hidup. Entah itu pacar, atau pasangan yang sah. Apalagi kaya gue yang masih kuliah dan tentunya masih lama untuk mikirin hubungan yang serius (baca: sah). Kadang kita suka bete apalagi kalo temen-temen kita, sahabat kita, yang udah pada punya pacar nyindir kita yang masih single. Ada banyak kesan yang kita rasakan. Tapi tentunya, bagaimanapun kehidupan kita, Tuhan selalu memberikan dan mempersiapkan yang terbaik.
Dari kisah "Bus Berikutnya", kita bisa melihat sebuah ibarat tentang seseorang yang sedang mencari cinta. Sekilas kita lihat sang penunggu bus seperti pilih-pilih bus yang akan dia naiki. Dari mulai melihat ada AC atau tidak, nyaman atau tidak, dan pastinya apakah tujuan bus itu sesuai dengan apa yang ia inginkan.
Ketika ia mendapati bus yang ternyata penuh, dengan lapang dada ia harus merelakan bus tersebut melaju pergi. Artinya, ketika kita melihat seseorang yang kita cintai ternyata sudah ada yang memiliki, dengan lapang dada kita harus rela membiarkannya berjalan dan melaju pergi. Tentu tindakan ini yang memang harus kita lakukan. Tapi kadang kita mendapati bus kosong berhenti didepan kita, namun tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan entah karena tidak ada AC, kursi dan interiornya sudah rusak, lalu kita membiarkannya melaju pergi. Artinya, kadang kita melihat orang yang kita suka dari tampilannya saja, yang akhirnya cepat atau lambat kita membiarkannya pergi. Padahal, penampilan bus itu bisa diperbaiki dan diperindah lagi.
Semakin lama, semakin malam, bus yang kita tunggu tak kunjung datang. Akhirnya, sebuah bus pun tiba ....
Lalu kadang kita melihat bus yang memang ber AC dan tidak terlalu penuh. Kita pun menaikinya. Tapi tanpa kita sadari kita salah jurusan dan harus berhenti atau turun ditengah jalan. Artinya, bila memang kita belum mengenal dan belum pasti siap akan segala perbedaan yang ada, bijaklah. Jangan sampai kita menghabiskan waktu dan uang tetapi kita tidak mendapatkan apa yang kita harapkan.
Pasangan hidup menurut gue bukan sistem Trial and Error yang kalo gak pas atau gak suka bisa ditukar, diganti, atau bahkan ditinggal. Cinta adalah hal yang sangat spesial. Hal yang sangat indah. Dan tentunya kita akan mempersembahkan cinta itu pada orang yang spesial pula. Dan bila memang kita belum menemukan orang yang "spesial" itu, jalanlah .... nikmatilah perjalanan hidup. Bila waktunya tepat, momentnya tepat, dan tentu dari berbagai sisi sudah siap, semua akan berjalan dan menjadi indah pada waktunya.
Pada waktu yang indah ...
Jangan pindah bus hanya karena habis bensin atau mogok.... bila sudah menaiki bus, temani bus itu sampai tujuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar