Sudah menjadi bukti bahwa pemuda selalu menjadi motor dalam pergerakan dan perjuangan bangsa ini. Sudah terlalu banyak ungkapan, kiasan, pujian, sanjungan, bahkan hingga cacian dan cibiran dilekatkan kepada pemuda. Dari mulai sejarah pergerakan “Sumpah Pemuda” hingga perjalanan heroik “Proklamasi” bangsa ini. Semuanya pemuda yang menggerakan.
Namun disatu sisi, perlu kita cermati bahwa perjuangan selalu bergerak beriringan dengan kondisi zaman dan polemik yang terjadi. Ada suatu relevansi dan sinkronisasi antara jiwa perjuangan dan kondisi sosial kemasyarakatan ketika itu. Kita tidak mungkin memaksakan suatu semangat perjuangan zaman kemerdekaan dengan zaman reformasi yang kita rasakan saat ini. Zaman ini adalah zaman global yang mana suatu kobaran perjuangan bisa menular meski terpisah oleh jarak yang sangat jauh. Lihatlah pada tumbangnya rezim Ben Ali, Husni Mubarak hingga kejadian tragis Muammar Qaddafi. Ada sebuah gaya berbeda dalam perjuangan yang terpercik kala itu.
Kekuatan rakyat menjadi kekuatan yang diperhitungkan. Ketika rakyat tidak puas dengan rezim tertentu mereka mengadakan demonstrasi besar-besaran untuk memaksa para pemimpinnya turun dari singgasananya. Namun perlu kita cermati, bangsa ini telah melakukan hal yang sama pada tahun 1998 silam. Dan kini sistem pemerintahan (meski banyak koreksian disana-sini) negara kita sudah cukup membaik. Dengan adanya semangat reformasi kita lebih bebas dalam menentukan pilihan. Tanpa tekanan dan paksaan.
Disatu sisi kita harus memaklumi dengan mereka yang duduk di kursi Dewan ataupun Majelis. Masa kecil, remaja, dan dewasa mereka dibesarkan pada saat rezim orde baru. Berbeda dengan kita yang terlahir dan besar pada zaman Reformasi. Sistem perekonomian, pendidikan, pemerintahan yang dulu mereka rasakan yaaa zaman orde baru. Wajar aja kalo pola pikir mereka susah buat disatukan dan selalu bertumpu pada kepentingan golongan tertentu. Lha wong mereka anak-anak orde baru. Dalam ilmu pendidikan pun dikatakan bahwa kondisi lingkungan kemasyarakatan menjadi suatu faktor penting dalam berkembangnya seseorang.
Oleh karena itu, dari pada kita tertular virus orde baru yang harum dengan keserakahan, kepentingan, ego, dan kekerasan terselubung, lebih baik kita berjuang dengan semangat reformasi yang wangi dengan kebebasan berpikir, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menggali potensi dan kemampuan, serta belajar sungguh-sungguh. Sungguh bangsa ini menanti kita untuk menjadi motor penggerak negara ini yang telah lama terlelap di”ninabobo”kan oleh para mafia dan koruptor. Kita yang akan mengubah bangsa ini, kita yang akan menjadi tonggak revolusi bangsa ini. Ditangan kitalah negara ini akan menjadi Negara Maju. Bukan hanya negara berkembang yang hanya kembang kempis.
Keep moving on !!! For better Indonesia !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar